Suara.com - Sektor tunggal putri Indonesia dihantui hasil jeblok jelang berlaga di Indonesia Open 2019. Rionny Mainaky, selaku pelatih, meminta anak didiknya untuk membuktikan diri.
Sektor tunggal putri Indonesia menjadi sorotan banyak pihak setelah tampil melempem di ajang Australia Open 2019, awal Juni lalu. Enam wakil yang berlaga kompak terhenti di babak pertama.
Merujuk hasil undian Indonesia Open 2019 yang menempati Fitriani dan kawan-kawan di pool sulit, kekhawatiran mengenai bakal terulangnya hasil buruk di Australia Open 2019 menyeruak.
Rionny tak menampik anak asuhnya dalam situasi kurang menguntungkan. Namun, dia tetap meminta Gregoria Mariska Tunjung cs tak gentar dan membuktikan jika mereka sebenarnya memiliki kualitas sepadan.
Baca Juga: Ngeri, Begini Kecelakaan yang Membuat Jorge Lorenzo Cedera Tulang Punggung
"Ya pasti ada anggapan seperti itu. Tapi saya bilang ke anak-anak, kita harus membuktikan diri," ujar Rionny ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Senin (1/7/2019).
"Jangan seperti di Australia Open 2019, kita main bagus tapi kalah. Menurut saya, penampilan yang baik tapi hasilnya kalah di babak pertama, sama saja itu disebutnya hasil yang buruk," sambungnya.
Indonesia menurunkan empat wakil tunggal putri ke Indonesia Open 2019. Selain Fitriani dan Gregoria, dua lainnya adalah Ruselli Hartawan dan pemain non-Pelatnas, Lyanny Alessandra Mainaky.
Fitriani akan langsung berhadapan dengan lawan tangguh unggulan kedua, Chen Yufei (China). Sementara Ruselli ditantang wakil Thailand unggulan ketujuh, Ratchanok Intanon.
Baca Juga: Thurman Taruhan Rp 141 Juta Pukul KO Pacquiao Sebelum Ronde Ketiga
Lawan lebih ringan didapati Gregoria dan Lyanny. Jorji—sapaan akrab Grego—akan menghadapi Pornpanwee Chochuwong (Thailand), sedangkan Lyanny bakal berebut tiket babak kedua dengan Zhang Beiwen (Amerika Serikat).