Suara.com - Pelatih Tunggal Putri Pelatnas PBSI, Rionny Mainaky mengakui hasil undian Indonesia Open 2019 menempatkan anak asuhnya pada situasi sulit.
Meski mendapat undian 'neraka', Rionny meminta Gregoria Mariska Tunjung cs tidak ciut sebelum 'berperang'. Sebaliknya, tantangan itu harus membangkitkan motivasi.
"Hasil undian cukup berat ya. Tapi ya buat ini sebagai motivasi kita," ujar Rionny ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Senin (1/7/2019).
"Saya sudah berbicara dengan anak-anak, lawan paling berat didapat Fitrinai. Gregoria oke lah," sambungnya.
Baca Juga: Ngeri, Begini Kecelakaan yang Membuat Jorge Lorenzo Cedera Tulang Punggung
"Tapi saya bilang, bukan berarti mereka harus takut (dengan undian tersebut). Kita akan cek penampilan terakhir mereka," Rionny menambahkan.
Indonesia mengirim empat wakil tunggal putri di Indonesia Open 2019. Mereka adalah Fitriani, Gregoria, Ruselli Hartawan, serta pemain non-pelatnas, Lyanny Alessandra Mainaky.
Di babak pertama, Fitriani akan menghadapi wakil China unggulan kedua, Chen Yufei. Sementara Gregoria akan menjajal kekuatan Pornpanwee Chochuwong (Thailand).
Sedangkan Ruselli bakal berduel dengan unggulan tujuh Ratchanok Intanon (Thailand). Lalu Lyanny, yang merupakan putri kandung Rionny, ditantang wakil Amerika Serikat, Zheng Beiwen.
Baca Juga: Thurman Taruhan Rp 141 Juta Pukul KO Pacquiao Sebelum Ronde Ketiga
Rionny berahrap di Indonesia Open 2019 ini hasil sektor tunggal putri bisa lebih baik. Faktor tuan rumah disebutnya bisa menambah energi positif bagi Gregoria dan kawan-kawan.
"Saya sudah koordinasi dengan pelatih apa yang kemarin kurang, harus lebih fight. Ya mudah-mudahan tidak seperti waktu di Australia," pungkas adik kandung Richard Mainaky tersebut.
Indonesia Open 2019 akan berlangsung di Istora Senayan, Jakarta pada 16-21 Juli mendatang.
Turnamen BWF World Tour Super 1000 itu menjadi salah satu ajang pengumpul poin kualifikasi menuju Olimpiade 2020 Tokyo.