Suara.com - Richard Mainaky tidak begitu yakin jika sektor ganda campuran yang dilatihnya mampu mempertahankan gelar juara Indonesia Open 2019. 'Bercerainya' Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir disebut Richard jadi alasan utama.
Pada gelaran Indonesia Open tahun lalu, sektor ganda campuran Indonesia mampu berjaya melalui Tontowi/Liliyana.
Pasangan peraih medali emas Olimpiade 2016 itu merengkuh podium tertinggi usai menekuk wakil Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying dengan skor 21-17, 21-8.
Pelatih kelahiran Ternate, Maluku Utara itu menjelaskan jika skuat ganda campuran saat ini tengah mengalami transisi.
Baca Juga: Indonesia Open 2019: Kevin/Marcus Tak Khawatir Disaingi The Daddies
Pasangan penerus Owi/Butet --sapaan akrab Tontowi/Liliyana-- disebutnya masih mencari jati diri.
"Lupakan dulu sektor ganda campuran. Sekarang tak ada Owi/Butet. Kalau Owi/Butet pantas di target juara, mereka sudah jadi," ujar Richard Mainaky saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Jumat (28/6/2019).
"Kalau sekarang kita masih mencari (pasangan penerus). Kalau mau bicara soal target, sektor ganda putra lebih pantas. Gantian dong," sambung Richard diselingi tawa.
Selepas pensiunnya Liliyana Natsir setelah kejuaraan Indonesia Masters 2019 akhir Januari lalu, sektor ganda campuran mengandalkan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.
Namun, kedua pasangan tersebut dianggap masih belum menyamai kualitas dan kematangan Tontowi/Liliyana. Praveen/Melati dan Hafiz/Gloria masih kerap inkonsisten diberbagai turnamen.
Baca Juga: Indonesia Open 2019: Saatnya Jojo dan Anthony Buktikan Kematangan
Sejak dipasangkan pada awal 2018 lalu, pencapaian terbaik Praveen/Melati hanyalah empat kali runner-up di India Open (2018,2019), Australia Open 2019, dan New Zealand Open 2019.