Suara.com - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti soroti penampilan tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung.
Sejatinya, kata Susy, dirinya memiliki harapan besar kepada Gregoria. Namun, penampilannya masih sering tak stabil.
"Kami berharap di Gregoria, tapi dia masih on-off begitu, kadang bagus, kadang dia kalah dengan dirinya sendiri," ujar Susy, dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Selasa (25/6/2019).
Baca Juga: Ini 5 Petarung dengan Pendapatan Tertinggi Dalam Setahun Terakhir
Di samping itu, peraih medali emas Olimpiade 1992 Barcelona ini juga 'menyentil' Gregoria yang dinilainya kurang disiplin dalam menjaga badan.
"Kurang jaga badan, dia harus disiplin sama diri sendiri. Kalau tidak bisa jaga kondisi dampaknya apa? Latihannya kepotong, sudah naik, turun lagi," tuturnya.
"Bagaimana mau ke atas, kalau sudah mulai naik, sakit, nanti sudah naik lagi, sakit lagi, kan susah," Susy menambahkan.
Pada tahun 2019 ini, Gregoria tercatat telah tampil di sembilan turnamen individual. Prestasi terbaiknya adalah lolos ke perempat final New Zealand Open 2019.
Di turnamen itu Gregoria disingkirkan pebulutangkis tunggal putri Jepang, Akane Yamaguchi, dengan skor 14-21 dan 15-21.
Baca Juga: Bangkrut, Atlet Legendaris Ini Lelang Trofi untuk Bayar Utang
Selanjutnya, Gregoria dijadwalkan ikut ambil bagian di turnamen Indonesia Open 2019.
Turnamen BWF World Tour Super 1000 itu akan dihelat di Istora Senayan, Jakarta, 16-21 Juli mendatang.