Suara.com - Proses naturalisasi pemain impor CLS Knights, Maxie Esho masih berlangsung. Namun, ketertarikan PP Perbasi untuk membongkar susunan kepelatihan timnas basket putra Indonesia membuat nasib pebasket asal Amerika Serikat itu tak menentu.
Sebagaimana diketahui, Perbasi selaku induk cabang olahraga basket Indonesia tengah melirik Rajko Toroman sebagai juru taktik Tim Garuda. Juru taktik asal Serbia itu diproyeksikan untuk menggantikan posisi Wahyu Widayat Jati.
Meski belum resmi ditunjuk, Toroman telah mengutarakan sendiri terkait kategori pebasket naturalisasi yang diinginkannya. Dalam pernyataan Toroman, Maxie Esho terindikasi tak masuk dalam kategori tersebut.
Hal itu diutarakan oleh Fareza Tamrella selaku Manajer Timnas basket putra Indonesia.
Baca Juga: Di Tangan Toroman, Cacing Optimis Indonesia Lolos ke Piala Dunia
"Sebagaimana diketahui ada kandidat kuat pelatih baru, coach Toroman. Nah itu pasti akan keterkaitan dengan pemain naturalisasi yang bakal di rekrut (timnas)," kata Mocha, sapaan akrab Fareza, saat dihubungi Suara.com, Selasa (25/6/2019).
"Kebetulan kita juga sudah menyarankan dan memberi masukan atau opsi ke coach Toroman, bahwa ini kita ada Maxie Esho yang memang sudah sepakat (dinaturalisasi)."
"Namun, dari pihak pelatih sendiri, dia mau mempertimbangkan atau memberikan nama-nama lain. Itu yang jadi pertimbangan," sambungnya.
Mocha sendiri menjelaskan jika Rajko Toroman menginginkan seorang pemain naturalisasi berposisi center. Namun, pemain itu disebutnya harus memiliki kemampuan yang lengkap.
"Kemarin dia bicara butuh pemain di posisi lima. Itu kita yang kurang. Pemain center atau power forward. Tapi yang serba bisa dan lincah. Intinya serbaguna, bermain di berbagai posisi. Dia harus ber-skill dan bukan big man saja," pungkasnya.
Baca Juga: Posisinya di Timnas Diganti Toroman, Cacing Legawa, Ingin Curi Ilmu