Suara.com - PR besar melanda PBSI. Induk olahraga bulutangkis di Tanah Air ini 'dihantui' lambatnya prestasi sektor tunggal putri.
Sektor yang dihuni, diantaranya oleh Fitriani dan Gregoria Mariska Tunjung ini, menjadi sektor yang paling tertinggal dibanding empat sektor lainnya di Pelatnas PBSI.
Berbagai langkah perbaikan telah ditempuh PBSI. Salah satunya dengan merekrut Rionny Mainaky sebagai pelatih kepala pada awal April lalu.
Baca Juga: Ini 5 Petarung dengan Pendapatan Tertinggi Dalam Setahun Terakhir
Namun, perbaikan tersebut tak semudah membalikkan telapak tangan. Diakui pihak PBSI progres Gregoria cs saat ini baru di tingkat 20-30 persen.
"Ya, masih 20-30 persen, bahkan belum setengahnya. Salah satunya kurangnya materi pemain putri, kan bisa dilihat sendiri," jelas Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti, dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Selasa (25/6/2019).
"Kami berusaha kerja keras, sampai berpikir terus, bagaimana caranya. Cari pemain yang petarung, bukan yang ‘ya sudah lah’," Susy menambahkan.
Diakui Susy sulit menemukan pemain yang memiliki potensi dan keberanian di dalam lapangan.
"Menang kalah enggak ada urusan, itu belakangan. Bagaimana dia berani dulu, ngelawan. Tapi kan enggak bisa instan, butuh proses," ujar Susy.
Baca Juga: Bangkrut, Atlet Legendaris Ini Lelang Trofi untuk Bayar Utang
Ia pun sudah memberikan masukan, nasihat, dan bimbingan kepada para atlet. Namun kembali lagi, semua itu tergantung dari atlet tersebut untuk menentukan nasibnya sendiri.