Suara.com - Pertarungan tinju dan seni bela diri campuran adalah dua olahraga yang memiliki risiko tinggi. Tak jarang seorang petinju atau petarung mengalami cedera berat.
Seperti yang dialami petinju veteran Zab Judah baru-baru ini. Mantan juara dunia tinju di dua kelas berbeda itu mengalami pendarahan di otak.
Cedera itu dialami usai kalah TKO ronde ke-11 dari Cletus Seldin di Turning Stone Resort & Casino, New York, Amerika Serikat 7 Juni lalu.
Usai pertarungan Judah langsung dilarikan ke rumah sakit dan didiagnosis mengalami pendarahan di otak.
Baca Juga: Toroman: Saya Ingin Membawa Timnas Indonesia Main di Piala Dunia
Kini petinju berusia 41 tahun itu sudah diperbolehkan pulang dan menjalani pemulihan di rumah.
Namun, karier Zab Judah di ring tinju diperkirakan sudah habis mengingat cedera berat yang dialaminya itu.
Tingginya risiko yang mengancam para petinju atau petarung tak jarang membuat mereka mendapat bayaran yang tinggi untuk sekali pertarungan.
Terutama bagi mereka yang sudah memiliki nama besar.
Berikut lima petarung yang meraih pendapatan terbesar dalam 12 bulan terakhir versi Forbes:
Baca Juga: Negosiasi Mandek, Daud Yordan Batal Hadapi Bebraham, Tetap Tarung 6 Juli
1. Canelo Alvarez — 94 juta dolar AS (sekitar Rp 1,3 triliun)
Juara dunia kelas menengah WBA (Super), WBC, dan IBF ini dinobatkan sebagai petarung dengan pendapatan terbesar dalam setahun terakhir. Alvarez dilaporkan menerima pendapatan 94 juta dolar AS.
Dia menggantikan Floyd Mayweather yang pada periode sebelumnya dinobatkan sebagai petarung dengan pendapatan terbesar di dunia.
Alvarez sebelumnya menandatangani kontrak kerja sama dengan perusahaan penyedia layanan video streaming berlangganan, DAZN.
Dikutip dari Celebrity Net Worth, Senin (24/6/2019), dia dikontrak untuk 11 pertarungan selama lima tahun, dan mendapat bayaran fantastis 365 juta dolar AS.
Dua dari 11 pertarungan itu telah dijalani Alvarez, yakni saat menang TKO atas Rocky Fielding pada 15 Desember 2018, dan menang angka mutlak saatmelawan Daniel Jacobs, 4 Mei lalu.