Suara.com - Latihan, latiihan, dan latihan. Itulah yang saat ini ada di benak satu-satunya petinju yang pernah menjuarai delapan kelas berbeda, Manny Pacquiao.
Konsentrasinya kini total dicurahkan hanya untuk bersiap menghadapi juara dunia kelas welter WBA (Super), Keith Thurman.
Duel antara Manny Pacquiao vs Keith Thurman akan dihelat di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Amerika Serikat pada 20 Juli mendatang.
Tak sedikit yang mencemaskan kondisi kesehatan Pacquiao dalam pertarungan ini. Hal itu mengacu pada usianya yang sudah tak muda lagi.
Baca Juga: Toroman: Saya Ingin Membawa Timnas Indonesia Main di Piala Dunia
Tepat pada 17 Desember 2018 lalu, petinju kelahiran Kibawe, Filipina itu genap berusia 40 tahun.
Faktor usai tersebut membuat banyak kalangan di dunia tinju khawatir. Salah satunya mantan promotornya, Bob Arum.
Arum cemas Manny Pacquiao bakal mengalami cedera berat. Seperti kerusakan otak, karena tetap memaksakan diri bertarung di usia yang sudah menginjak kepala empat.
Lantas apa yang membuat Pacquiao tetap bertarung di usia 40 tahun?
Menanggapi pertanyaan ini, Pacman—julukan Manny Pacquiao—menyatakan hasratnya naik ring tinju belum memudar.
Baca Juga: Bidik Toroman, Skuat Timnas Indonesia Terancam Dirombak Habis
"Saya bisa memahami apa yang dikatakan Arum, dia peduli dengan saya," kata Pacquiao, dikutip dari Boxing Scene, Minggu (23/6/2019).
"Tapi saya bukan satu-satunya petinju yang bertarung di usia seperti ini. George Foreman, dan petinju lain ada yang bertarung di usia 47 atau 50 tahun."
"Saya tidak mengatakan masih akan bertarung hingga usia 47 atau 50 tahun lho! Semua itu tergantung dari kedisiplinan kita, seberapa kerasnya kita bekerja," sambungnya.
"Tinju adalah gairah saya. Sangat sulit untuk pensiun dan gantung sarung tinju ketika kita masih (yakin) bisa bertarung."
"Otak saya masih sangat aktif, 100 persen fokus, dan ingin terus melanjutkan karier. Tapi terkadang memang saya harus menyadari kemampuan tubuh saya," tukas Manny Pacquiao.