Suara.com - Pelatih Ganda Campuran Pelatnas PBSI, Richard Mainaky mengatakan, sektor yang dilatihnya masih mencari identitas. Utamanya pasca Liliyana Natsir pensiun.
Liliyana yang sebelumnya berduet dengan Tontowi Ahmad memutuskan gantung raket pada akhir Januari 2019.
Gelar runner-up Indonesia Masters 2019 menjadi persembahan terakhirnya untuk perbulutangkisan Indonesia.
Selepas 'bercerainya' pasangan emas Tontowi/Liliyana, sektor yang kerap menjadi andalan Indonesia diberbagai ajang itu terlihat masih labil prestasi.
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja yang digadang-gadang sebagai suksesor, masih belum memperlihatkan tajinya.
Richard menjelaskan sektor ganda campuran Indonesia saat ini tengah mengalami transisi. Melati cs dinilai masih mencari identitas diri dalam proses menjadi pasangan elite dunia.
Pelatih asal Ternate itu sebenarnya sempat menemukan calon pasangan ideal pengganti Tontowi/Lilyana dalam diri Praveen Jordan/Debby Susanto. Namun, nama terakhir juga telah memutuskan pensiun.
"Kalau kita lihat, jujur mereka masih mencari identitas. Sekarang Praveen dengan pasangan baru, jadi tidak bisa hanya dengan balik tangan. Perlu proses," ujar Richard saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Naik Darah, Manny Pacquiao Bertekad Pukul KO Keith Thurman
"Masih cari identitas itu seperti apa? Ya juara. Kalau sering begitu tinggal nyodok kapan juara. Harus dapat itu dulu. Kita belum dapat identitas," sambungnya.
![Pasangan ganda campuran, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. [Dok. PBSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/05/19/70478-praveen-jordanmelati-daeva.jpg)
Praveen/Melati dan Hafiz/Gloria sejatinya punya progres yang cukup baik selama menjadi andalan ganda campuran Indonesia.
Praveen/Melati kini menempati peringkat tujuh dunia. Sementara Hafiz/Gloria berada satu strip di atas kompatriotnya tersebut.
Namun, keduanya memang masih terkendala perihal gelar juara. Hafiz/Gloria tercatat baru bisa meraih gelar Thailand Open 2019.
Sedangkan Praveen/Melati masih nihil gelar dengan pencapaian terbaiknya adalah empat kali menjadi runner-up: India Open 2018 dan 2019, New Zealand Open 2019, serta Australia Open 2019.
![Pasangan ganda campuran Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja gagal sumbang poin untuk Tim Indonesia di laga penyisihan Grup 1B Sudirman Cup 2019. Hafiz/Gloria yang turun di partai pertama takluk dari pasangan Mathias Christiansen/Sara Thygesen (Denmark), Rabu (22/5/2019). [Humas PBSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/05/22/20367-hafiz-faizalgloria-emanuelle-widjaja.jpg)
"Setelah berjalan selama hampir setengah tahun ini dan saya dapat laporan dari Nova Widianto (asisten pelatih),ditambah saya juga ikut ke Piala Sudirman 2019. Saya lihat laporannya selalu yaitu masalah kesabaran dan rajin," ujar Richard.
"Untuk pemain putra itu di daya tahan kekuatan tangan. Untuk pemain putrinya itu lebih ke kelincahan," paparnya.