Ganda Campuran Indonesia Masih Labil Prestasi, Ini Kata Richard Mainaky

Rizki Nurmansyah | Arief Apriadi
Ganda Campuran Indonesia Masih Labil Prestasi, Ini Kata Richard Mainaky
Pelatih ganda campuran pelatnas PBSI, Richard Mainaky di pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Jum'at (29/3/2019). [Suara.com/Arief Apriadi]

Ganda campuran Indonesia belum menemukan suksesor Tontowi/Liliyana.

Suara.com - Pelatih Ganda Campuran Pelatnas PBSI, Richard Mainaky mengatakan, sektor yang dilatihnya masih mencari identitas. Utamanya pasca Liliyana Natsir pensiun.

Liliyana yang sebelumnya berduet dengan Tontowi Ahmad memutuskan gantung raket pada akhir Januari 2019.

Gelar runner-up Indonesia Masters 2019 menjadi persembahan terakhirnya untuk perbulutangkisan Indonesia.

Selepas 'bercerainya' pasangan emas Tontowi/Liliyana, sektor yang kerap menjadi andalan Indonesia diberbagai ajang itu terlihat masih labil prestasi.

Baca Juga: Pisah Lagi dari Fadia, Apriyani Rahayu Bakal Duet Bareng Rekan Baru

Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja yang digadang-gadang sebagai suksesor, masih belum memperlihatkan tajinya.

Richard menjelaskan sektor ganda campuran Indonesia saat ini tengah mengalami transisi. Melati cs dinilai masih mencari identitas diri dalam proses menjadi pasangan elite dunia.

Pelatih asal Ternate itu sebenarnya sempat menemukan calon pasangan ideal pengganti Tontowi/Lilyana dalam diri Praveen Jordan/Debby Susanto. Namun, nama terakhir juga telah memutuskan pensiun.

"Kalau kita lihat, jujur mereka masih mencari identitas. Sekarang Praveen dengan pasangan baru, jadi tidak bisa hanya dengan balik tangan. Perlu proses," ujar Richard saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Gegara Belum Pulih Cedera, Anthony Ginting Harus Absen Lagi dari Badminton Asia Championships 2025

"Masih cari identitas itu seperti apa? Ya juara. Kalau sering begitu tinggal nyodok kapan juara. Harus dapat itu dulu. Kita belum dapat identitas," sambungnya.