Suara.com - Perkembangan pesat dialami pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti. Sejak dipasangkan awal tahun lalu, mereka empat kali melaju ke babak final.
Namun, dari keempat final tersebut, tak satupun Praveen/Melati membawa pulang gelar. Teranyar di Australia Open 2019 pekan lalu.
Praveen/Melati takluk dari wakil China, Wang Yilyu/Huang Dong Ping, dengan skor 15-21 dan 8-21.
Baca Juga: Mengenal Howik Bebraham, Si Singa dari Jerman, Penantang Daud Yordan
Menanggapi hal ini, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI, Susy Susanti mengatakan situasi yang dialami Praveen/Melati harus segera dicarikan solusi.
PBSI, kata Susy, akan membantu runner-up India Open 2018 dan 2019, serta New Zealand Open 2019 itu memecahkan kebuntuan meraih gelar.
"Yah itu salah satu ya. Itu yang menjadi target atau mungkin penasaran kita untuk bisa membantu lahirnya pemain elite," ujar Susy saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur beberapa waktu lalu.
"Bukan untuk membandingkan, tapi mungkin ini soal pengalaman ya. Seperti dulu Hendrawan, atau Fung Permadi, selalu final terus tapi tak tembus (hingga juara). Nah kita harus cari formula untuk bisa tembus ini," sambungnya.
Susy berharap masalah yang menghantui Praveen/Melati bisa segera dicarikan solusi.
Baca Juga: Masa Skors Berakhir, Wahyu Nayaka Kembali Dikontrak PBSI
Sebab, bersama Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, Praveen/Melati merupakan aset sektor ganda campuran saat ini.