Suara.com - Pelatih Tunggal Putri Pelatnas PBSI, Rionny Mainaky sangat kecewa dengan hasil yang diraih Gregoria Mariska Tunjung cs di Australia Open 2019 pekan lalu.
Ia pun meminta anak didiknya untuk tampil maksimal dan tak memalukan di gelaran Indonesia Open 2019.
Sebagaimana diketahui, empat tunggal putri PBSI yang berangkat ke Australia Open 2019 bisa dibilang gagal total.
Pasalnya, Gregoria Mariska Tunjung, Fitriani, Ruselli Hartawan, dan Choirunnisa kompak terhenti di babak pertama.
Baca Juga: Mengenal Howik Bebraham, Si Singa dari Jerman, Penantang Daud Yordan
Padahal, mayoritas lawan yang dihadapi mereka disebut Rionny tak terlalu sulit.
Karenanya, hasil buruk di Australia Open 2019 disebut adik kandung Richard Mainaky amatlah mengecewakan.
"Itu saya bukan kecewa lagi, tapi benar-benar deh," ujar Rionny Mainaky saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (17/6/2019).
"Namun, meski kecewa bukannya kita jadi putus asa. Rasa kecewa ini saya simpan saja sendiri lah. Kita harus semangat lagi," sambungnya.
Baca Juga: Masa Skors Berakhir, Wahyu Nayaka Kembali Dikontrak PBSI
Mantan pelatih timnas bulutangkis Jepang itu pun berharap Gregoria dan kawan-kawan bisa belajar dari kesalahan dan segera bangkit dari keterpurukan.
Menurutnya, skuat tunggal putri Pelatnas PBSI harus berusaha memberi kejutan dan tak membuat malu kala bertanding di kandang sendiri pada turnamen Indonesia Open 2019, 16-21 Juli mendatang.
"Kita fokus perbaiki kekurangan dan kedua kita ubah pola pikir mereka dalam bermain. Saya harap mereka di Indonesia Open 2019 ini bisa bikin kejutan. Bukan kejutan kalah di babak pertama, tapi bisa melaju jauh," beber Rionny.
"Ya paling gampang itu kalau kalah jangan memalukan. Kita harus ubah. Kalau kalah ya intinya lawan harus babak belur juga, karena untuk batu loncatan berikut," pungkasnya.
Indonesia Open 2019 akan dihelat di Istora Senayan, Jakarta. Turnamen BWF World Tour level Super 1000 itu menyediakan hadiah total 1,25 juta dolar AS (sekitar Rp 17,9 miliar).