Suara.com - Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) menargetkan wakil-wakil Merah Putih untuk bisa mempertahankan dua gelar juara di Indonesia Open 2019.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI, Susy Susanti saat ditemui Suara.com di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Senin (17/6/2019).
Indonesia berhasil merengkuh dua gelar juara pada ajang Indonesia Open 2018. Trofi kemenangan diraih pasangan ganda putra Kevin Sanjaya Sukamuljo / Marcus Fernaldi Gideon dan pasangan ganda campuran Tontowi Ahmad / Liliyana Natsir.
Susy menjelaskan jika target dua gelar juara tahun ini tak dibebankan kepada sektor tertentu. Menurutnya, semua sektor harus bertanggung jawab dan bisa memberikan hasil terbaik bagi Indonesia.
Baca Juga: Jelang Indonesia Open 2019, Pelatih Minta Anthony Tampil Lebih Cerdik
"Pasti kita akan berusaha keras ya mempertahankan prestasi tahun lalu. Dari sektor mana? kita berharap dari semua sektor, tapi kan kita lihat peluang kita terbesar di mana," ujar Susy Susanti.
Selain sebagai ajang menunjukan kedigdayaan bulutangkis Indonesia, Susy juga berharap jika Indonesia Open 2019 bisa dijadikan wadah para pemain muda Merah Putih menimba ilmu di kejuaraan level tinggi.
"Disamping itu kami berharap pemain muda yang belum rangking top dunia bisa beri kejutan. Itu bisa menjadi faktor pendukung juga untuk tim yang prioritas. Jadi setiap sektor punya tugas masing-masing," beber peraih medali emas Olimpiade 1992 itu.
Lebih jauh, Susy mengingatkan jika Indonesia Open 2019 yang bergulir di pertengahan tahun akan menjadi salah satu turnamen terpenting bagi para pebulutangkis elit dunia.
Hal itu mengingat bahwa pengumpulan poin kualifikasi menuju Olimpiade 2020 telah berlangsung sejak 29 April 2019 lalu, dan terus berlanjut hingga akhir April tahun depan.
Baca Juga: Indonesia Open 2019: Ganda Putra Dambakan All Indonesian Final
"Pastinya tahun ini akan jadi tahun yang sangat penting ya. Otomtasi semua pemain elit pasti akan hadir di sini. Pasti persaingan seru lah kita sudah tahu," ujar Susy.
"Kalau dibilang ketat pasti ketat banget karena kebutuhan untuk meloloskan ke Olimpaide 2020. Jadi itu sangat penting. Bukan hanya soal juaranya saja, tapi poinnya juga," pungkasnya.
Indonesia Open 2019 sendiri akan bergulir di Istora Senayan, Jakarta, pada 16-21 Juli mendatang. Turnamen BWF World Tour level Super 1000 itu akan memperebutkan total hadiah uang 1,25 juta dollar Amerika Serikat.