Suara.com - Pelatih sektor tunggal putra pelatnas PBSI, Hendry Saputra, menyebut anak didiknya, Jonatan Christie, telah mengalami banyak kemajuan dalam beberapa turnamen terakhir. Hal itu menyusul pencapaiannya dalam dua turnamen BWF World Tour terakhir yang dia ikuti.
Sebagaimana diketahui, pebulutangkis 21 tahun ini sukses menjadi kampiun dalam dua turnamen BWF World Tour beruntun yakni di New Zealand Open 2019 serta Australia Open 2019.
Pencapaian itu seakan membuktikan bahwa performa juara Asian Games 2018 itu perlahan-lahan mulai menanjak, setelah dalam beberapa bulan terakhir mendapat sorotan karena tampil inkonsisten.
Hendry Saputra menilai, secara aspek fisik, kondisi Jonatan kini sudah lebih baik. Faktor itu disebutnya sangat berpengaruh terhadap aspek-aspek lainnya, terutama teknik sang pemain.
Baca Juga: Keren, India Targetkan Punya Stasiun Luar Angkasa Sendiri
"Jonatan dalam kondisi fisik yang prima, dia itu memang staminanya harus bagus. Jonatan mainnya perlu durasi panjang, tempo lama, jadi awalnya itu dulu," ungkap Hendry Saputra dalam rilis yang diterima Suara.com, Minggu (16/6/2019).
"Teknik dan cara main, saya lihat dia bisa lebih menguasai. Kedua, dari fokusnya Jonatan dan seberapa besar ambisinya untuk raih gelar. Tiga hal ini paling penting buat Jonatan," sambungnya.
Keberhasilan Jonatan Christie meraih gelar di New Zealand Open dan Australia Open 2019 membuatnya untuk sementara bertengger di posisi pertama perolehan poin Race to Tokyo 2020 dengan 20.318 poin.
Pebulutangkis jebolan PB Tangkas itu unggul sekitar empat ribu poin dari kompatriotnya, Anthony Sinisuka Ginting yang kini berada di posisi kedua.
Jonatan Christie sendiri rencananya akan kembali turun ke ajang BWF World Tour 2019. Kali ini, pebulutangkis kelahiran Jakarta itu akan mengikuti turnamen Indonesia Open 2019 yang akan berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, pada 16-21 Juli mendatang.
Baca Juga: Di Masa Depan, Tak Tertutup Kemungkinan Tesla Buat Mobil Amfibi