Hendry: Jojo dan Anthony Sudah Sepantasnya Juara di Level Super 300

Minggu, 16 Juni 2019 | 13:30 WIB
Hendry: Jojo dan Anthony Sudah Sepantasnya Juara di Level Super 300
Hendry Saputra dan Anthony Sinisuka Ginting berpelukan, menyusul kemenangan tunggal putra di China Open 2018 [Humas PBSI].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sektor tunggal putra Indonesia tampil dominan di ajang Australia Open 2019 yang berlangsung di Quaycentre, Sydney, pada 4 - 9 Juni lalu. Hal itu menyusul terciptanya All Indonesian Final melalui Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting.

Dua penggawa Tim Indonesia di Sudirman Cup 2019, Jonatan Christie (kiri) dan Anthony Sinisuka Ginting, berlatih jelang melawan Denmark di laga kedua penyisihan Grup 1B Sudirman Cup 2019, Senin (20/5). Laga Indonesia vs Denmark akan berlangsung pada, Rabu (22/5). [Humas PBSI]
Dua penggawa Tim Indonesia di Sudirman Cup 2019, Jonatan Christie (kiri) dan Anthony Sinisuka Ginting, berlatih jelang melawan Denmark di laga kedua penyisihan Grup 1B Sudirman Cup 2019, Senin (20/5). Laga Indonesia vs Denmark akan berlangsung pada, Rabu (22/5). [Humas PBSI]

Turnamen BWF World Tour Super 300 itu sendiri pada akhirnya dimenangkan Jonatan Christie. Jojo, sapaan akrabnya, berhasil menjadi kampiun usai menundukkan Anthony Sinisuka Ginting dengan skor 21-17, 13-21, 21-14.

Pencapaian All Indonesian Final di Australia Open 2019 turut diapresiasi oleh pelatih sektor tunggal putra pelatnas PBSI, Hendry Saputra.

Meskipun di sisi lain, juru taktik jebolan klub PB Tangkas itu tak menampik jika secara level permainan, Jonatan maupun Anthony memang sudah sepantasnya meraih gelar juara di turnamen BWF World Tour level Super 300 seperti Australia Open.

Baca Juga: Keren, India Targetkan Punya Stasiun Luar Angkasa Sendiri

"Kalau dibilang ini 'kan cuma super 300, (akan tetapi) nggak apa-apa juara super 300, sah saja, karena sedang mengejar poin untuk olimpiade," ujar Hendry Saputra dalam rilis yang diterima Suara.com, Minggu (16/6/2019).

"Namun benar istilahnya bahwa Jonatan dan Anthony kalau di level super 300 memang sudah layaknya (sepatutnya, Red) untuk juara," sambungnya.

Hendry Saputra mengaku tak masalah jika para pemainnya ikut, bahkan meraih gelar juara di turnamen-turnamen dengan level yang tak terlalu besar.

Pasalnya, mulai 29 April 2019 hingga 26 April tahun depan, setiap turnamen BWF World Tour disebutnya akan menjadi amat krusial karena sekaligus menjadi wadah para pebulutangkis manca negara mengumpulkan poin kualifikasi menuju Olimpiade 2020 Tokyo.

"Contohnya, Hendra (Setiawan)/(Mohammad) Ahsan yang juara All England (2019) ikut main di level Super 300, boleh nggak? Ya boleh saja, kan lagi cari poin ke Olimpiade," beber Hendry Saputra.

Baca Juga: 16 Ribu Pelari Siap Ramaikan Milo Jakarta International 10K 2019

"Misalnya ada pemain yang nggak ikut super 300 tidak apa-apa juga, namun bila pemain itu poinnya (ke Olimpiade 2020) kurang, pasti nanti dicari juga turnamen Super 300 (untuk menambah poin, Red)," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI