Suara.com - Pelatih sektor tunggal putra pelatnas PBSI, Hendry Saputra tak menyangka dua anak latihnya, yakni Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie berhasil menciptakan All Indonesian Final di Australia Open 2019.
Pencapaian membanggakan itu disebut Hendry Saputra bahkan melebih target yang dicanangkan sektornya sejak awal, yakni satu di antara empat wakil yang turun berlaga bisa meraih gelar juara.
"Saya rasa hasil ini cukup oke-lah, di sebuah turnamen, tidak ada pencapaian yang lebih tinggi dari all Indonesian final," ujar Hendry Saputra dalam rilis yang diterima Suara.com, Minggu (16/6/2019).
"Bagi saya ini sudah oke, melebihi target, tadinya target salah satunya masuk final dan juara, namun ini keduanya lolos," imbuhnya.
Baca Juga: Keren, India Targetkan Punya Stasiun Luar Angkasa Sendiri
Pada turnamen BWF World Tour yang berlangsung di Quaycentre, Sydney, pada 4 - 9 Juni 2019, "perang saudara" pada akhirnya dimenangkan Jonatan Christie.
Pebulutangkis 21 tahun itu merengkuh trofi kemenangan setelah menekuk Anthony Sinisuka Ginting dalam pertarungan rubber game, dengan skor 21-17, 13-21, 21-14.
Hendry Saputra sendiri menjelaskan jika penampilan Jonatan Christie di Australia Open 2019 telah menunjukkan banyak kemajuan. Salah satu di antaranya adalah terkait pola main yang lebih aman dan tak mudah melakukan kesalahan sendiri.
"Memang bila ketemu kompetitor, ia rata-rata memang sudah lebih safe. Dari beberapa stroke pukulan yang biasanya dia nggak yakin, sekarang lebih berani diterapkan dan menguntungkan, dari pukulan tipuan, atau ubah-ubah arah pukulan. Dari strategi pun sudah lebih baik," pungkas Hendry Saputra.
All Indonesian Final di Australia Open 2019 merupakan pencapaian kedua sektor tunggal putra sejak ditangani Hendry Saputra. Sebelumnya di Korea Open 2017, Jojo dan Anthony juga bertemu di final, dengan nama terakhir keluar sebagai juara.
Baca Juga: Mitsubishi Dukung Pelatihan Kompetensi Otomotif di Bandung