Tiga Kali Jadi Runner-up, Susy Susanti Sentil Praveen / Melati

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Rabu, 12 Juni 2019 | 20:05 WIB
Tiga Kali Jadi Runner-up, Susy Susanti Sentil Praveen / Melati
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, menang atas Ren Xiangyu/Zhou Chaomin (Cina), dengan skor 21-13 dan 21-19, di babak pertama Malaysia Masters 2019, Rabu (16/1). [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Di sisi lain, Susy juga mengkritisi penampilan Melati. Peraih medali emas Olimpiade 1992 Barcelona itu meminta Melati untuk terus mengembangkan potensi.

"Melati harus bisa melatih diri supaya lebih gesit, lebih lincah, penguasaan lapangan harus diperbanyak. Pemain putri pasti diincar lawan kalau di ganda campuran," ungkap Susy.

"Paling tidak, Melati harus siap, jangan lengah, jangan tegang, jangan kaku. Hal ini sangat berpengaruh, kalau dicecar, lama-lama bikin salah terus, jadi nggak bisa keluar dari tekanan," sambungnya.

Baca Juga: Ranking BWF: Juara Australia Open 2019, Jojo Geser Anthony

Pebulu tangkis ganda campuran Indonesia Praveen Jordan yang berpasangan dengan Melati Daeva Oktavianti mengembalikan kok ke arah pebulu tangkis Taiwan Wang Chi-Lin dan Hsieh Pei Shan pada babak perempat final Piala Sudirman 2019 di Guangxi Sports Center Gymnasium, Nanning, China, Jumat (24/5/2019). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, saat menghadapi wakil China Taipei, Wang Chi-Lin/Hsieh Pei Shan, pada babak perempat final Piala Sudirman 2019 di Guangxi Sports Center Gymnasium, Nanning, China, Jumat (24/5). [Antara/Wahyu Putro A]

Kekalahan di final Australia Open 2019 merupakan kekalahan kelima beruntun yang dialami Praveen/Melati dari Wang/Huang.

Praveen/Melati belum pernah berhasil mengalahkan pasangan ranking dua dunia itu.

Permainan cepat dan kematangan strategi yang diterapkan Wang/Huang membuat Praveen/Melati kewalahan. Mereka tidak bisa keluar dari tekanan demi tekanan dan sulit mengembangkan permainan.

"Praveen/Melati juga harus lebih cerdik menganalisa lawan. Misalnya (lawan) Wang/Huang, sudah lima kali kalah. Benar-benar harus dipelajari kekalahan sebelumnya. Misalnya banyak error, ya perlu ditingkatkan fokusnya, diperkuat defense-nya," ujar Susy.

"Kalau kami lihat kan pasangan China ini pintar. Mereka tidak pernah memberi bola ke atas pada Praveen. Nah Praveen tidak dapat serangan, sedangkan ini andalan dia," lanjutnya.

Baca Juga: Fortune: Thurman Tak Akan Berani Jual Beli Pukulan dengan Pacquiao

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI yang juga menjabat sebagai Manajer Tim Indonesia di Sudirman Cup 2019, Susy Susanti di Hotel Century, Senayan, Jakarta, Sabtu (12/5/2019). (Suara.com/Arief Apriadi)
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI yang juga menjabat sebagai Manajer Tim Indonesia di Sudirman Cup 2019, Susy Susanti di Hotel Century, Senayan, Jakarta, Sabtu (12/5/2019). (Suara.com/Arief Apriadi)

Secara individu, Susy menilai Praveen/Melati memiliki potensi sebagai pemain ganda campuran top dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI