Susy: Praveen / Melati Sebetulnya Pasangan yang Ditakuti Lawan, Tapi...

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Rabu, 12 Juni 2019 | 19:10 WIB
Susy: Praveen / Melati Sebetulnya Pasangan yang Ditakuti Lawan, Tapi...
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, melaju ke babak kedua Singapore Open 2019 usai mengalahkan pasangan 'gado-gado' Malaysia/Indonesia, Mohamad Arif Abdul Latif/Rusyidina Antardayu Riodingin, Rabu (10/4/2019). [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kekalahan di final Australia Open 2019, Minggu (9/6) lalu, membuat Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti harus memperpanjang puasa gelar di tahun 2019.

Sebelumnya, pasangan ganda campuran Indonesia tersebut juga takluk di final India Open 2019 dan New Zealand Open 2019.

Di final India Open 2019, 31 Maret lalu, Praveen/Melati menyerah dengan skor 13-21 dan 11-21 dari pasangan China, Wang Yilyu/Huang Dongping.

Sementara di partai puncak New Zealand Open, 5 Mei 2019, Praveen/Melati kalah dari wakil Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Liu Ying, setelah berjuang selama tiga game, dengan skor 14-21, 21-16, dan 27-29.

Baca Juga: Ranking BWF: Juara Australia Open 2019, Jojo Geser Anthony

Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, saat tampil di German Open BWF World Tour Super 300. [Humas PBSI]
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, saat tampil di German Open BWF World Tour Super 300. [Humas PBSI]

Di Australia Open 2019, Praveen/Melati kembali dipertemukan dengan Wang/Huang. Lagi-lagi mereka takluk dua game langsung, 15-21 dan 8-21.

Dalam perjalanan ke final, Praveen/Melati banyak menumbangkan pasangan-pasangan papan atas dunia.

Diantaranya juara All England 2018, Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang), yang dikalahkan mereka di babak semifinal.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti menilai, meski belum berhasil mengunci satu gelar di tahun 2019, namun Praveen/Melati sudah banyak progres.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur [Suara.com/Arief Apriadi].
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur. [Suara.com/Arief Apriadi].

"Sebetulnya sayang, berapa kali belum bisa memanfaatkan kesempatan dengan baik," kata Susy dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Rabu (12/6/2019).

Baca Juga: Jelang MotoGP Catalunya, Rossi dan Dovizioso Latihan Bareng Motocross

"Di perempat final dan semifinal, mereka tampil luar biasa, betul-betul luar biasa mainnya," Susy memuji.

"Praveen/Melati ini sebetulnya salah satu pasangan yang ditakuti sama lawannya, tapi balik lagi ke kematangan mereka," Susy menambahkan.

"Saya melihat mereka sudah mulai stabil, enggak kalah di babak-babak awal. Minimal babak perempat final, semifinal ke final."

"Kalau sebelumnya bisa kalah sama lawan yang tidak diunggulkan di babak awal, sekarang sudah bisa menunjukkan kelasnya."

"Praveen/Melati harus mempertahankan peringkatnya di delapan besar dunia, mereka harus tahu standard mereka di mana," pungkas Susy.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI