Jonatan Diminta Tiru Konsistensi Atlet yang Pernah Dikalahkannya Ini

Rizki Nurmansyah Suara.Com
Rabu, 12 Juni 2019 | 18:15 WIB
Jonatan Diminta Tiru Konsistensi Atlet yang Pernah Dikalahkannya Ini
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie (kiri), mencoba mengembalikan shuttlecock peringkat satu dunia asal Jepang, Kento Momota, di babak kedua Malaysia Open 2019, Kamis (4/4). [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti berharap gelar Australia Open 2019 yang diraih Jonatan Christie akhir pekan lalu, jadi batu loncatan bagi sang pemain meraih prestasi di level lebih tinggi.

Tidak hanya itu, peraih medali emas Olimpiade 1992 Barcelona itu juga meminta Jojo—sapaan akrab Jonatan—lebih konsisten.

Konsistensi ini juga diharapkan ada pada diri tunggal putra Pelatnas PBSI lainnya, yaitu Anthony Sinisuka Ginting.

Dua penggawa Tim Indonesia di Sudirman Cup 2019, Jonatan Christie (kiri) dan Anthony Sinisuka Ginting, berlatih jelang melawan Denmark di laga kedua penyisihan Grup 1B Sudirman Cup 2019, Senin (20/5). Laga Indonesia vs Denmark akan berlangsung pada, Rabu (22/5). [Humas PBSI]
Dua penggawa Tim Indonesia di Sudirman Cup 2019, Jonatan Christie (kiri) dan Anthony Sinisuka Ginting, berlatih jelang melawan Denmark di laga kedua penyisihan Grup 1B Sudirman Cup 2019, Senin (20/5). Laga Indonesia vs Denmark akan berlangsung pada, Rabu (22/5). [Humas PBSI]

Susy mengatakan, konsistensi masih menjadi kelemahan dua tunggal putra andalan PBSI itu. Dia pun meminta Jonatan dan Anthony meniru pebulutangkis tunggal putra Jepang, Kento Momota.

Baca Juga: Ranking BWF: Juara Australia Open 2019, Jojo Geser Anthony

Menurut Susy, pebulutangkis nomor satu dunia itu saat ini adalah yang paling stabil meraih gelar.

"Jonatan dan Anthony sudah pernah juara di level atas tapi masih belum konsisten," ujar Susy dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Rabu (12/6/2019).

"Menurut saya, sekarang pemain yang paling stabil dapat gelar ya Momota, dari berapa pemain yang benar-benar bisa konsisten ya dia," ungkapnya.

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI yang juga menjabat sebagai Manajer Tim Indonesia di Sudirman Cup 2019, Susy Susanti di Hotel Century, Senayan, Jakarta, Sabtu (12/5/2019). (Suara.com/Arief Apriadi)
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi (Kabid Binpres) PBSI yang juga menjabat sebagai Manajer Tim Indonesia di Sudirman Cup 2019, Susy Susanti di Hotel Century, Senayan, Jakarta, Sabtu (12/5/2019). [Suara.com/Arief Apriadi}

"Kalau maunya menang-menang terus, mungkin seperti Lin Dan dan Lee Chong Wei. Seperti itulah juara sejati, bagaimana bisa konsisten mempertahankan posisi di puncak," Susy menambahkan.

"Kevin (Sanjaya Sukamuljo)/Marcus (Fernaldi Gideon) juga bisa konsisten, dan sekarang saat persaingan semakin ketat begini, bisa saja kalah dan menurun. Itulah, untuk bisa ada di atas terus itu tidak gampang," pungkas Susy.

Baca Juga: Fortune: Thurman Tak Akan Berani Jual Beli Pukulan dengan Pacquiao

Berdasarkan statistik, Jonatan Christie tercatat tiga kali bertemu Kento Momota, dimana skornya adalah 2-1 untuk keunggulan Momota.

Namun, pada pertemuan terakhir kedua pemain di Malaysia Open 2019, awal April lalu, Jonatan sukses menumbangkan Momota dua game langsung, 22-20 dan 21-15.

Juara China Open 2018 pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Anthony Sinisuka Ginting (kanan) dan "runner up" pebulu tangkis Jepang Kento Momota (kiri) berada di atas podium saat upacara penyerahan hadiah usai laga final China Open 2018 di di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Changzhou, Cina, Minggu (23/9). ANTARA FOTO/HO/Humas PP PBSI
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting (kanan), menjuarai China Open 2018 usai mengalahkan wakil Jepang, Kento Momota, di Olympic Sports Center Xincheng Gymnasium, Changzhou, Cina, Minggu (23/9). [Humas PBSI]

Sementara itu, trofi Australia Open 2019 diraih Jonatan Christie usai memenangi laga bertajuk All Indonesian Final melawan Anthony, dengan skor 21-17, 13-21, dan 21-14, Minggu (9/6/2019).

Trofi ini jadi yang kedua bagi Jonatan di tahun 2019 setelah sebelumnya menjuarai ajang New Zealand Open 2019, 5 Mei lalu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI