"Ini bukan yang pertama. Pernah All-Indonesian Final di Korea Open. Itu tahun 2017 kalau tidak salah," ujar Hendry.
"Jadi saya rasa, bagus dengan adanya kritikan. Biar kita bisa terus bersemangat dan mau meningkatkan standar kualitas, khususnya agar mendapat hasil yang lebih baik," pungkasnya.
Bersinarnya Anthony dan Jonatan di Australia Open 2019 yang notabene merupakan turnamen BWF World Tour Super 300, memang jadi pencapaian tersendiri bagi sektor tunggal putra PBSI.
Namun, Hendry Saputra dan PBSI sendiri masih memiliki pekerjaan rumah (PR), khususnya saat para pebulutangkis tunggal putra mengikuti turnamen BWF World Tour dengan level di atas Super 500 ke atas.
Baca Juga: Praveen / Melati Kalah di Final, Pelatih: Pertahanan China Sulit Ditembus
Pasalnya, dalam susunan pemain tunggal putra PBSI saat ini, tercatat hanya Anthony yang cukup mumpuni bermain di turnamen BWF World Tour level atas.
Pebulutangkis jebolan SGS PLN itu telah meraih gelar Korea Open 2017 (Super 500), Indonesia Masters 2018 (Super 500), dan China Open 2018 (Super 1000).