Praveen / Melati Kalah di Final, Pelatih: Pertahanan China Sulit Ditembus

Senin, 10 Juni 2019 | 02:45 WIB
Praveen / Melati Kalah di Final, Pelatih: Pertahanan China Sulit Ditembus
Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan / Melati Daeva Oktavianti. [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan / Melati Daeva Oktavianti harus puas menjadi runner-up Australia Open 2019 setelah kalah dari wakil China, Wang Yilyu/Huang Dongping, Minggu (9/6/2019).

Praveen/Melati yang datang sebagai pasangan underdog atau tak diunggulkan, kalah dua game langsung dari ganda campuran peringkat dua dunia tersebut, dengan skor 15-21, 8-21.

Dalam laga yang berlangsung di Quaycentre, Sydney, Australia, itu Praveen / Melati terlihat masih mampu mengimbangi permainan Wang/Huang khususnya di game pertama.

Namun, rapatnya pertahanan pasangan ganda campuran peraih medali perak Kejuaraan Dunia 2018 itu, ditambah dengan kombinasi kesalahan sendiri yang dilakukan Praveen/Melati, menjadi faktor pembeda dalam laga ini.

Baca Juga: Indonesia Gagal Kawinkan Gelar Australia Open 2019

Hal itu dibenarkan oleh asisten pelatih sektor ganda campuran Pelatnas PBSI, Nova Widianto, yang mendampingi Praveen/Melati di Australia Open 2019.

"Sebenarnya secara permainan ramai. Namun Praveen/Melati kalah tahan saja," ujar Nova Widiyanto saat dihubungi Suara.com, Minggu (9/6/2019).

"Dari segi pertahanan, pemain China memang sulit untuk ditembus, dan mereka juga lebih jarang mati (membuat kesalahan) sendiri," sambungnya.

Nova menjelaskan bahwa menaklukkan wakil-wakil ganda campuran China memang masih menjadi kesulitan sekaligus pekerjaan rumah bagi PBSI.

Sebagaimana diketahui, selain Wang/Huang, China juga memiliki satu wakil lainnya yang hingga kini sulit dikalahkan pasangan ganda campuran Indonesia, yakni Zheng Siwei/Huang Yaqiong.

Baca Juga: Menangi Perang Saudara, Jonatan Christie Juara Australia Open 2019

"Kita harus bekerja lebih ekstra lagi untuk mengejar dua pasangan China ini. Kalau yang pasangan dari negara lain, sudah bisa diatasi. Tinggal dua pasangan China ini saja," pungkas Nova.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI