Suara.com - Pebalap Monsters Energy Yamaha, Valentino Rossi tak bisa menyembunyikan kekecewaan usai gagal finis di seri balapan MotoGP Italia 2019. Ia menyebut balapan di Sirkuit Mugello itu jadi salah satu yang terburuk dalam kariernya.
Valentino Rossi menatap balapan di negara kelahirannya sendiri dengan optimisme tinggi, menyusul hasil cukup sip dalam beberapa tahun terakhir di sirkuit dengan lintasan sepanjang 5,245 km tersebut.
Pada 2016, pebalap berjuluk The Doctor itu mampu tampil dominan sebelum akhirnya urung finis akibat kegagalan mesin. Setahun berikutnya mampu finis diurutan keempat dan mempertajam catatannya di 2018 dengan finis di podium ketiga.
Namun, optimisme Rossi di MotoGP Italia 2019 sudah mulai luntur sejak sesi latihan bebas dan kualifikasi. Pebalap kelahiran Urbino, Italia itu tak mampu tampil cepat hingga harus mengawali balapan dari posisi 18.
Baca Juga: Gagal Menangi MotoGP Italia, Marc Marquez Justru Senang, Kenapa?
Mimpi buruk akhirnya benar-benar jadi kenyataan kala Rossi yang tengah mencoba melewati Jaon Mir (Suzuki Ecstar) membuat dirinya keluar lintasan hingga posisinya melorot ke urutan terakhir (22).
"Tragedi" untuk The Doctor yang tahun ini genap berusia 40 tahun akhirnya lengkap kala terjatuh ditikungan kedua pada lap kedelapan hingga harus mengakhiri balapan lebih cepat.
"Pekan yang sangat sulit dan salah satu balapan terburuk untuk waktu yang sangat lama, karena sejak awal kami tak pernah benar-benar tampil cepat," ujar Valentino Rossi dilansir dari Crash, Senin (3/6/2019).
"Kami membalap di sini dengan pemahaman bahwa balapan ini akan sulit, tapi kami berharap bisa tampil kuat di Mugello. Namun kenyataannya tak seperti itu, dan selama sesi latihan kami tak mampu tampil cepat," sambungnya.
Lebih jauh, Rossi menyebut kondisi motor Yamaha YZR-M1 yang tak pernah benar-benar prima adalah kendala utama dari hasil buruk kali ini. Ia berharap seluruh kru bisa bekerjasama untuk memperbaiki masalah tersebut.
Baca Juga: Petrucci Juara MotoGP Italia, Ducati Kukuhkan Dominasi di Mugello
"Di mana kami menderita? di mana-mana! Sejak awal! memang saya tak membuat awal yang fantastis karena tersusul 3-4 pebalap. Tapi ini perbedaan besar karena akselerasi dari sudut ke sudut, membuat kami menderita," ujar Rossi.