Suara.com - Selepas pensiunnya Liliyana Natsir akhir Januari 2019 lalu, sektor ganda campuran Indonesia seakan-akan kesulitan bersaing di level tertinggi bulutangkis dunia.
Tontowi Ahmad masih memerlukan waktu untuk bisa tampil stabil bersama pengganti Liliyana, yakni Winny Oktavina Kandow.
Kondisi tersebut membuat banyak pihak menganggap sektor ganda campuran Indonesia sudah 'habis'.
Sektor yang kerap menjadi andalan bersama ganda putra kini dinilai tengah mengalami transisi atau regenerasi.
Baca Juga: Pelatih: Manny Pacquiao Bisa Pukul KO Keith Thurman
![Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, lolos ke babak kedua Hong Kong Open 2018 usai menang atas wakil tuan rumah, Chang Tak Ching/Ng Wing Yung, Selasa (13/11/2018). [Humas PBSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/11/13/96913-praveen-jordanmelati-daeva-oktavianti.jpg)
Selepas 'bercerainya' pasangan emas Tontowi/Liliyana, legasi sektor ganda campuran Indonesia kini dipercayakan kepada dua pasangan muda, yakni Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja.
Keduanya kini menjelma sebagai ujung tombak sektor yang dilatih Richard Mainaky itu. Baik di turnamen individual, maupun beregu seperti Piala Sudirman 2019 pekan lalu.
![Ganda campuran Indonesia Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir berpose usai penyerahan medali Daihatsu Indonesia Masters 2019 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (27/1). [Suara.com/Muhaimin A Untung]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/01/27/63539-liliyana-natsir-dan-tontowi-ahmad.jpg)
"Ya sebenarnya seperti dulu ganda campuran dan ganda putra itu jadi andalan Indonesia. Ganda putra sekarang sudah banyak pelapisnya, tinggal ganda campuran yang belum, hanya ada saya (bersama Melati) dan Hafiz/Gloria saja," ujar Praveen Jordan di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, beberapa waktu lalu.
Meski sadar bahwa tongkat estafet Tontowi/Liliyana kini berada di tangannya dan Hafiz/Gloria, Praveen enggan merasa terbeban.
Baca Juga: Manny Pacquiao: Saya Akan Buat Thurman Menjilat Ludahnya Sendiri
Peraih All England 2016 bersama Debby Susanto itu justru terpacu untuk membuktikan diri, bahwa sektor yang dulu kerap membanggakan Indonesia ini masih ada dan akan segera bangkit.
"Kalau dibilang beban sih tidak ya. Berdua kita ingin buktian kalau ganda campuran Indonesia itu masih ada. Jadi untuk pembuktian kita sendiri," tuturnya.
"Saya bilang ke Meli—sapaan akrab Melati—jangan pernah mau kalah. Kita sekarang sudah tak ada kepalanya (senior seperti Tontowi/Liliyana)," pungkas Praveen Jordan.