Indonesia Kirim Satu Wakil ke Piala Dunia FIBA 2019

Kamis, 30 Mei 2019 | 23:05 WIB
Indonesia Kirim Satu Wakil ke Piala Dunia FIBA 2019
Harja Jaladri menjadi satu-satunya wasit dari Indonesia yang akan memimpin pertandingan di Piala Dunia FIBA 2019 di China pada 21 Agustus hingga 15 September 2019. [Suara.com/Arief Apriadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indonesia turut terlibat dalam perhelatan akbar Piala Dunia Basket atau FIBA World Cup 2019 yang akan berlangsung di China pada 21 Agustus hingga 15 September mendatang.

Namun, bukan Timnas Basket Indonesia yang turut berpartisipasi dalam event empat tahunan itu. Melainkan seorang wasit profesional bernama Harja Jaladri.

Harja yang kerap menjadi pengadil dalam kompetisi Indonesian Basketball League (IBL) menjadi satu-satunya wasit Indonesia yang akan memimpin pertandingan di Piala Dunia FIBA 2019.

Perjalanan Harja menjadi wasit di Piala Dunia FIBA 2019 tak berjalan instan.

Baca Juga: Manny Pacquiao: Saya Akan Buat Thurman Menjilat Ludahnya Sendiri

Ia membutuhkan proses bertahun-tahun sejak kali pertama memimpin pertandingan basket internasional pada 2005 silam.

"Saya jadi wasit internasional dari tahun 2005. Pertama kali jadi wasit netral yang dipilih FIBA langsung yakni FIBA Asia 2012," kata Harja Jaladri di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (30/5/2019).

"Tahun lalu saya berkesempatan memimpin Kejuaraan Dunia Basket Putri 2019 di Spanyol, dan tahun ini Alhamdulillah ke China untuk FIBA World Cup senior," sambung pria lulusan D3 Elektro Universitas Gadjah Mada (UGM) itu.

Harja menjelaskan, proses perekrutan wasit di Piala Dunia FIBA 2019 tak mudah. Butuh waktu sekitar dua tahun, termasuk mengikuti berbagai program pelatihan yang juga berfungsi sebagai wadah seleksi.

Baca Juga: Evaluasi Piala Sudirman: Taufik Hidayat 'Sentil' Tunggal Putra Indonesia

Selain itu, para wasit dari berbagai negara juga, kata Harja, dipantau melalui berbagai kriteria.

Umumnya dilihat berdasarkan sisi kualitas kepemimpinan, fisik, kepiawaian menggunakan teknologi, serta pemahaman teori.

"Untuk di FIBA sendiri sudah mulai dua tahun kita punya elite program, referee elite program. Di situ, di Dunia ada berapa ratus wasit ya, dari program itu akhirnya dipilih. Ada saringannya," beber Harja.

"Mereka akan memilih, kita kan memimpin kualifikasi kejuaraan dunia ya, nah wasit Indoneisa itu ada tiga yang memimpin kualifikasi kejuaran dunia zona asia, di situ FIBA melihat penampilan kita dan menilai kualitas kita," jelasnya.

Lebih jauh, Harja berharap keberhasilannya terpilih sebagai wasit Piala Dunia FIBA 2019 bisa memacu wasit-wasit Indonesia lainnya untuk meningkatkan kualitas kepemimpinan.

"Saya berharap juga dengan adanya beberapa wasit Indonesia yang memimpin di Asia, dan saya memimpin di kejuaraan dunia (serta Piala Dunia FIBA 2019), mudah-mudahan banyak orang juga yang tertarik jadi wasit," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI