Suara.com - Direktur Indonesian Basketball League (IBL), Hasan Gozali menyebut ada sekitar empat klub yang tertarik mengisi slot yang ditinggalkan Bogor Siliwangi untuk gelaran kompetisi IBL musim depan.
Seperti diketahui, Bogor Siliwangi terpaksa mundur dari IBL lantaran dinilai gagal memenuhi ketentuan dan kewajiban yang diberlakukan pihak liga.
Salah satunya terkait pelunasan gaji para pemain dan ofisial tim yang hingga kini masih tertunggak.
"Kira-kira sudah ada tiga sampai empat tim yang tertarik (menggantikan Bogor Siliwangi). Nanti kita akan seleksi. Dari tiga sampai empat tim itu, kita akan ambil satu tim dulu. Untuk kemungkinan kita nambah sampai 12 tim kemungkinan belum ya," ujar Hasan Gozali saat ditemui di kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, Kamis (30/5/2019).
Baca Juga: Manny Pacquiao: Saya Akan Buat Thurman Menjilat Ludahnya Sendiri
Hasan menjelaskan klub basket yang tertarik bergabung di IBL musim depan berasal dari klub amatir dan kepemilikan pribadi.
Sebelum memilih salah satu klub untuk mengisi slot yang ditinggalkan Bogor Siliwangi, pihak IBL, kata Hasan, akan terlebih dulu melakukan peninjauan dari sisi finansial, visi, dan komitmen.
Hal itu disebut untuk menghindari kasus seperti Bogor Siliwangi.
"Pasti akan ada evaluasi terhadap tim yang tertarik ini. Intinya kita tak mau kecolongan lagi. Kita ingin lebih detail lah soal finansial, komitmen, ya kalau bisa visi mereka harus sama, kalau tidak ya percuma," beber Hasan.
Dengan terdepaknya Bogor Siliwangi dari liga, IBL untuk sementara hanya memiliki sembilan klub peserta untuk kompetisi musim depan.
Baca Juga: Evaluasi Piala Sudirman: Taufik Hidayat 'Sentil' Tunggal Putra Indonesia
IBL, kata Hasan, nyatanya tak hanya melakukan komunikasi dengan empat klub di atas.
Mereka juga disebut menjalin komunikasi dengan CLS Knights Indonesia, yang musim ini menjuarai kompetisi ASEAN Basketball League (ABL).
Namun, merujuk peraturan IBL yang mewajibkan setiap tim peserta mesti berbadan hukum atau perseroan terbatas (PT), kemungkinan CLS Knights untuk kembali ke kompetisi tertinggi basket Indonesia ini sulit terwujud.
Sebagaimana diketahui, CLS Knights yang kali terakhir tampil di IBL pada musim 2016, harus angkat kaki lantaran enggan mengubah status klub dari yayasan ke PT.
Hingga saat ini pun, klub kebanggaan kota Surabaya itu masih tetap mempertahankan statusnya sebagai yayasan.