Program itu sudah mulai berjalan sejak Malaysia Open 2019, awal April lalu.
"Saya biasa kalau mereka habis selesai tanding, langsung saya suruh ke belakang untuk berlatih lagi. Misal kalau mereka main dan kalah dalam waktu 30 menit, mereka harus latihan lagi selama satu jam," ujar Rionny.
"Peraturannya begitu. Kalau kalah dalam waktu setengah jam, latihan di kali dua. Tapi tergantung waktu dan ketersediaan lapangan latihan di venue turnamen."
Meski sangat mengutamakan sisi ketahanan fisik pemain, Rionny tak menampik jika pribadi masing-masing atlet sangat menentukan dalam hal meraih kesuksesan.
Baca Juga: Evaluasi Piala Sudirman: Taufik Hidayat 'Sentil' Tunggal Putra Indonesia
Pemain, lanjut Rionny, itu harus punya daya juang di latihan maupun pertandingan sungguhan.
"Jadi yang saya ingin lihat itu saat dipertandingan sungguhan. Kalau dapat bola sulit bisa dikembalikan dengan baik. Kita akan dapat pengalaman. Latihan mungkin penting, tapi dipertandingan ini yang harus (ditunjukkan)," pungkas Rionny Mainaky.