Suara.com - Upaya Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 mendapat saingan berat. Korea Selatan dan India dikabarkan juga berminat mengikuti bidding menjadi tuan rumah multievent olahraga terbesar di dunia itu.
"Ada Korea Selatan dan India. Korea punya jualan yang cukup bagus yakni rencana bersatunya Korsel dan Korea Utara," kata anggota Komisi Sport Development Komite Olimpiade Indonesia (KOI), Harry Warganegara di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (27/5/2019) malam.
Meski mendapat pesaing kuat, Harry menegaskan, Indonesia masih optimis dan serius untuk memenangkan bidding yang hasilnya baru akan diumumkan pada 2024 mendatang.
Salah satu bentuk keseriusan Indonesia adalah dengan mengirimkan surat resmi kepada Komite Olimpiade Internasional (IOC) melalui Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Pengamat: Sekali Dipukul Manny Pacquiao, Keith Thurman Bakal...
Wakil Presiden Jusuf Kalla juga sudah berkunjung langsung ke kantor IOC di Lausanne, Swiss, beberapa waktu lalu.
Atas dasar itu, Indonesia selangkah lebih di depan dibanding Korsel dan India.
"Korea dan India baru sekadar berbicara di medianya mereka saja bahwa mereka juga mau jadi tuan rumah Olimpiade 2032," ujar Harry Warganegara.
Selain kondisi tersebut, optimisme Indonesia menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 didasari dari keberhasilan menyelenggarakan Asian Games dan Asian Para Games 2018.
Di samping itu, Indonesia juga telah dipastikan menjadi tuan rumah Piala Dunia Basket FIBA 2023 bersama Filipina dan Jepang, yang dinilai menjadi modal penting untuk bidding Olimpiade 2032.
Baca Juga: Piala Sudirman 2019: Indonesia Terhenti di Semifinal, Ini Hasil Lengkapnya
Untuk itu, kata Harry, pemerintah Indonesia harus segera membuat panitia bidding yang harus sudah aktif dalam mempromosikan keunggulan Indonesia saat Olimpiade 2020 bergulir.
"Setelah Pak Jusuf Kalla melalukan kunjungan, minimal kalau menurut kami, tim bidding Olimpiade 2032 ini harus dibentuk dan dipersiapkan pemerintah. Di Olimpiade 2020 kita harus sudah siap mempromosikan," pungkasnya.