Teruntuk Niki ... Beginilah Cara Insan F1 Melepas Kepergian Niki Lauda

Senin, 27 Mei 2019 | 08:00 WIB
Teruntuk Niki ... Beginilah Cara Insan F1 Melepas Kepergian Niki Lauda
One minute's silence atau hening cipta satu menit yang dilakukan para driver F1 untuk mengenang legenda F1 Niki Lauda sebelum balap F1 GP Monako 2019 [AFP/Pool/Andrej Isakovic].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kehilangan seorang senior penuh dedikasi lagi bermental baja, begitulah kenangan para driver Formula One (F1) atas wafatnya Niki Lauda, terutama yang saat ini masih mengaspal untuk musim kompetisi 2019.

Kepergiannya meninggalkan ceruk dalam di hati para insan balap jet darat. Dan F1 GP Monako 2019 dijadikan wadah mengungkapkan ekspresi masing-masing tim dan pebalap untuk mengucapkan perpisahan dengan juara dunia F1 tiga kali (1975, 1977, 1984), kelahiran Austria 70 tahun lalu.

Mulai helm, moncong jet darat, wings, sampai livery "bertabur" kalimat perpisahan dan terima kasih kepada Niki Lauda dalam bahasa Inggris dan Jerman. Dikutip dari Formula1.com, Lewis Hamilton menyatakan bahwa kemenangannya di F1 GP Monako 2019 adalah dipersembahkan bagi lelaki berjuluk King Rat dan The Calculator itu.

"Tujuh tahun bersamanya di tim, saya akan merindukan saat-saat ia menyambut di pit dan ketika kami berpelukan erat setiap kali driver Mercedes meraih kemenangan. Itulah hal saya rindukan dari Niki," Lewis Hamilton juga menuliskan perasaan via akun pribadinya di laman sosial Instagram. Serta menunjukkan helm bertuliskan nama Niki Lauda seusai kemenangannya di sirkuit jalan raya Monte Carlo.

Baca Juga: Turun-Naik Ekspor Otomotif Nasional di Tengah Resesi Ekonomi Global

For Niki, penghormatan yang diberikan oleh Museo Ferrari, Maranello, Italia [Instagram: Formula1.com].
For Niki, penghormatan yang diberikan oleh Museo Ferrari, Maranello, Italia [Instagram: Formula1.com].

Sementara Sebastian Vettel (Ferrari) juga membubuhkan nama Niki Lauda pada helmnya, dan menyebutkan, "Adalah sebuah kehormatan bagi saya, untuk membawanya sepanjang lap dalam balapan kali ini."

Sebagai driver yang bernaung di tim sama, Ferrari, tentu Sebastian Vettel merasakan kehilangan seperti halnya Lewis Hamilton. Apalagi, kepada para juniornya, Niki Lauda yang datang dari generasi jauh di atas angkatan Hamilton - Vettel terkenal tak berjarak. Dengan mudah bisa memahami kondisi lintas generasi.

Dan hal puncak yang menggetarkan hati para driver F1 dari Class of 2019 adalah saat mereka semuanya mengenakan topi pet atau baseball cap berwarna merah bertuliskan "Niki". Ya benar, balap kali ini memang menjadi milik mendiang Andreas Nikolaus Lauda,  atau lebih dikenal sebagai Niki Lauda.

Topi merah adalah trade-mark Niki Lauda, bukan semata ia gunakan untuk menutupi bekas-bekas luka bakar dalam balap neraka yang ia alami di Sirkuit Nuerburgring, F1 GP Jerman 1976. Saat itu, jet daratnya dari tim Ferrari mengempas tembok pembatas, terbakar hebat, terlempar kembali ke tengah trek serta diseruduk tunggangan pebalap lain. Kepada sebuah media Jerman ia mengakui, "Dengan topi ini, saya justru memberikan kesempatan bagi sponsor untuk menaruh nama mereka."

Bagi driver generasi zaman now, ia pun bisa menjadi panutan, di mana usai mengalami luka bakar, ia hanya mau dioperasi plastik pada bagian kelopak mata serta alis agar tak kesulitan menggunakan indera penglihatannya. Sementara luka bakar di telinga kanan dan seluruh wajah, Niki Lauda tak pernah berpikir untuk mengubahnya menjadi sempurna kembali. Bahkan saat usinya menua, ia berseloroh, "Kerut-kerut penuaan di wajah ini malah menyamarkan bekas luka bakar dan ketidaksempurnaan itu."

Baca Juga: Serukan Kebijakan Otomotif, Presiden Trump Bikin Jepang Bingung

Dan sebelum F1 GP Monako 2019 dimulai, para driver Class of 2019 pun mengadakan seremoni hening cipta satu menit teruntuk Niki.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI