Suara.com - Tim Indonesia gagal mewujudkan ambisi meraih gelar juara Piala Sudirman 2019. Kevin Sanjaya Sukamuljo dan kawan-kawan kalah 1-3 dari Jepang di babak semifinal, Sabtu (25/5/2019).
Kekalahan itu membuat Tim Indonesia harus puas dengan raihan medali perunggu. Meski gagal juara, capaian ini lebih baik dibanding gelaran Piala Sudirman dua tahun lalu kala Tim Merah-Putih gagal melampaui fase grup.
"Pastinya kami tidak puas ya dengan hasil demikian, tapi ya harus kami terima. Ini akan menjadi bahan evaluasi tim secara keseluruhan sehingga pada kejuaraan yang akan datang, bisa kami perbaiki kekurangan dan kelemahan kami," papar Achmad Budiharto, Chief de Mission (CdM) Tim Indonesia untuk Piala Sudirman 2019, dalam rilis yang diterima Suara.com, Minggu (26/5/2019).
Meski mengaku kecewa, Budiharto mengatakan jika Tim Indonesia akan langsung mengalihkan fokus ke turnamen-turnamen selanjutnya, seperti Indonesia Open 2019, serta Kejuaraan Dunia 2019 yang akan dihelat di Basel Swiss, 19-25 Agustus mendatang.
Baca Juga: Indonesia Gagal di Piala Sudirman 2019, Legenda Bulutangkis Nasional Berang
Namun, sebelum dua turnamen akbar tersebut, Gregoria Mariska Tunjung dan kawan-kawan akan terlebih dulu turun di Australia Open 2019. Turnamen BWF World Tour Super 300 itu akan berlangsung di Sydney.
“Setelah ini kami akan langsung fokus ke turnamen selanjutnya dan membenahi apa saja yang perlu ditingkatkan. Ada Australia Open dan Indonesia Open ya, sebelum nanti ke Kejuaraan Dunia di Swiss,” pungkas Budiharto.
Kekalahan dari Jepang di semifinal sendiri membuat Indonesia dipastikan puasa gelar Piala Sudirman selama 30 tahun.
Kali terakhir skuat Merah-Putih merengkuh trofi juara turnamen beregu campuran paling prestisius itu adalah pada edisi perdana, yang dihelat di Jakarta pada 1989 silam.
Baca Juga: Indonesia Bisa Terus Gagal di Piala Sudirman jika Tak Lakukan Hal Ini