Berllian: Siapapun Presidennya yang Penting...

Kamis, 23 Mei 2019 | 20:23 WIB
Berllian: Siapapun Presidennya yang Penting...
Atlet voli Indonesia Berllian Marsheilla [Instagram@Berllian]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pevoli cantik Indonesia, Berllian Marsheilla berharap Presiden dan Wakil Presiden terpilih, Joko Widodo - KH. Ma'ruf Amin bisa memajukan cabang olahraga voli hingga level internasional.

Seperti diketahui, Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah merampungkan hasil rekapitulasi penghitungan suara Pilpres 2019 pada, Selasa (21/5/2019) dini hari.

Hasilnya, pasangan nomor urut 01 Jokowi - Ma'ruf Amin memperoleh total 85.607.362 suara atau 55,50 persen suara tingkat nasional.

Sedangkan, pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno meraih 44,50 persen suara atau 68.650.239 dari total suara nasional.

Baca Juga: Surat Presiden Putin untuk Jokowi: Selamat atas Kemenangan Yang Mulia

Capres petahana Joko Widodo bertemu warga Kampung Deret, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta pusat, Selasa (21/5). [Suara.com/Ummy Hadyah Saleh]
Capres dan Cawapres nomor urut 01 Jokowi - Ma'ruf Amin bertemu warga Kampung Deret, Tanah Tinggi, Johar Baru, Jakarta pusat, Selasa (21/5). [Suara.com/Ummy Hadyah Saleh]

Berllian berharap pemimpin baru bangsa Indonesia bisa lebih memperhatikan cabang olahraga voli. Sejauh ini prestasinya masih mentok di level Asia Tenggara.

"Presiden juga kan sudah banyak memberikan apresiasi. Tapi orang di bawah presiden itu harus punya visi dan misi yang sama. Jadi nanti bisa sampai ke atletnya," ujar Berllian Marsheilla saat dihubungi Suara.com, Kamis (23/5/2019).

"Dan apa yang jadi misi PBVSI (induk cabang olahraga voli) sendiri nantinya bisa tercapai juga," sambungnya.

PBVSI, selaku induk cabang olahraga voli, baru akan kembali mengumpulkan para atletnya di Pelatnas pada Juni mendatang.

Pelatnas ini disiapkan untuk menghadapi SEA Games 2019 di Filipina.

Baca Juga: Terungkap! Perusuh 22 Mei Mau Serang Presiden Jokowi saat di Johar Baru

Pebola voli Korea Selatan Jeongah Park (kiri) melepas smash ke tim Indonesia pada pertandingan babak perempatfinal bola voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (29/8). ANTARA FOTO/INASGOC/Fanny Octavianus
Pebola voli Korea Selatan Jeongah Park (kiri) melepas smash ke tim Indonesia pada pertandingan babak perempatfinal bola voli putri Asian Games 2018 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (29/8). [Antara/INASGOC/Fanny Octavianus]

Lambatnya gelaran Pelatnas voli menyusul Surat Keputusan (SK) untuk atlet yang baru rampung setelah bulan puasa, disamping dana anggaran yang dinilai terbatas.

Berllian memahami jika sejak lama Indonesia masih belum mampu membuat olahraga beregu/tim, seperti voli dan sepakbola, bisa berbicara banyak dikancah dunia.

Karena itu, presiden dan wakil presiden Indonesia yang terpilih untuk lima tahun ke depan, diharapkannya bisa memperbaiki masalah tersebut.

"Masa sih kita kalah dengan cabor-cabor yang perorangan dan ganda. Padahal yang tim juga sekarang sebenarnya punya daya saing yang kuat juga," ujar Berllian.

"Cuma ya itu tadi, masalahnya dianggaran. Kalau anggarannya masuk dan kita kerjasama, ya sudah prestasi pasti bakal gampang di cari, jalan sendiri," tambahnya.

Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) menyalami tim voli Indonesia saat meninjau Padepokan Voli Sentul di Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/7). [Antara]
Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) menyalami tim voli Indonesia saat meninjau Padepokan Voli Sentul di Bogor, Jawa Barat, Selasa (18/7). [Antara]

Lebih jauh, Berllian yang kerap jadi langganan Timnas Indonesia, berharap pemerintah bisa terus melanjutkan dan meningkatkan kepedulian terhadap atlet, seperti halnya saat Asian Games 2018.

"Intinya kita sebagai atlet, siapapun presidennya yang penting mereka bisa mensejahterakan atlet, mengapresiasi prestasi atlet," pungkas Berllian Marsheilla.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI