Suara.com - Ketua Umum KONI Pusat, Tono Suratman angkat bicara terkait kasus tunggakan gaji pegawai institusinya yang telah berlangsung selama kurang lebih lima bulan, sejak 27 Januari 2019.
Sebanyak 104 pegawai KONI Pusat diketahui belum digaji. Sebanyak 40 dari mereka pun melaporkan kasus ini ke pihak Kemenpora pada, Senin (13/5/2019) lalu.
Saat itu, pegawai KONI termasuk legenda tinju Ellyas Pical dan lainnya diterima oleh Sekretaris Kementerian Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S. Dewa Broto.
Gatot sebelumnya mengatakan jika Kemenpora sejatinya tak memiliki kewajiban untuk menyelesaikan tunggakan gaji para pegawai KONI yang dalam struktur organisasi tak berada di bawah Kemenpora.
Baca Juga: Catat Waktu 10,03 Detik, Netizen Sampai Tak Mampu Lihat Zohri Lari
KONI diketahui merupakan Non-Govermental Organization (NGO) atau lembaga swadaya masyarakat yang tak berada atau menjadi bagian dari pemerintahan, birokrasi, ataupun negara.
Meski begitu, Tono mengatakan jika KONI masih akan menunggu pencairan anggaran dari Kemenpora berdasarkan proposal anggaran 2019 yang telah pihaknya kirim pada awal tahun ini.
Tono menyebut dalam proposal itu tak hanya menyangkut pencairan gaji pegawainya.
Namun, juga untuk kepentingan KONI dalam tugas mengawasi dan mendampingi induk cabang olahraga menuju SEA Games 2019.
Baca Juga: Tunggak Gaji Pegawai, Kemenpora Sebut Pimpinan KONI Bukan Ksatria
"Saya sangat berterima kasih. (Kemenpora) perlu juga dingatkan karena Pelatnas SEA Games 2019 itu berjalan terus," ujar Tono Suratman saat dihubungi Suara.com, Senin (20/5/2019).