Suara.com - Sprinter muda andalan Indonesia, Lalu Muhammad Zohri tak kuasa menahan tangis usai dipastikan lolos ke Olimpiade 2020 Tokyo. Hal itu disampaikan Eni Nureani selaku pelatih lari jarak pendek PB PASI di Jakarta, Minggu (19/5/2019).
Lalu Muhammad Zohri lolos otomatis ke multievent terbesar di dunia setelah mencatatakan waktu 10.03 detik di ajang Seiko Golden Grand Prix Osaka 2019, Minggu (19/5/2019).
Catatan waktu yang membuatnya berhak meraih medali perunggu itu, melampaui limit nomor lari 100 meter putra untuk bisa melenggang otomatis ke Olimpiade 2020 yakni 10.05 detik.
"Setelah lomba, Lalu Muhammad Zohri langsung mengubungi saya via video call. Dia bilang Alhamdulillah sambil menangis," ujar Eni Nuraeni saat dihubungi Suara.com, Minggu (19/5/2019).
Baca Juga: Catat Waktu 10,03 Detik, Netizen Sampai Tak Mampu Lihat Zohri Lari
"Sambil menangis dia bilang ke saya, "Alhamdulillah ibu, saya bisa berlari sebaik itu,", selebihnya dia tak bisa berbicara banyak, dia lebih banyak nangisnya," sambung Eni Nuraeni diselingi tawa.
Selain memastikan diri lolos ke Olimpiade 2020, catatan waktu 10.03 membuat Lalu Muhammad Zohri juga sukses memecahkan rekor nasional nomor lari 100 meter putra atas namanya sendiri.
Sebelumnya, catatan waktu terbaik Zohri adalah 10.13 detik. Waktu tersebut diraih sprinter kelahiran Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat saat meraih medali perak di Kejuaraan Atletik Asia 2019 di Doha, Qatar, April 2019 lalu.
Hasil itu membuatnya dinobatkan sebagai manusia tercepat Asia Tenggara menggantikan seniornya, Suryo Agung Wibowo yang sebelumnya memegang rekor tersebut dengan catatan waktu 10.17 detik di SEA Games 2009 Laos.
Eni Nuraeni mengaku bangga sekaligus bersykur dengan apa yang diraih Lalu Muhammad Zohri. Ia bahkan tak menyangka anak latihnya itu bisa mencapai waktu 10.03 detik hanya dalam kurun waktu beberapa minggu setelah menjadi manusia tercepat Asia Tenggara pada April 2019 lalu.
Baca Juga: Lalu Zohri Pecahkan Rekornas dan Tembus Limit Olimpiade 2020
Dalam perlombaan yang berlangsung di Nagai Stadium, Osaka, Jepang ini, Zohri merupakan sprinter termuda. Ia bahkan datang ke Osaka dengan status sebagai pelari undangan.
Namun, peraih medali emas Kejuaraan Dunia Atletik U-20 2018 itu mampu membuktikan diri. Catatan waktunya bahkan hanya kalah dari sprinter Amerika Serikat peraih medali emas juara dunia 2017, Justin Gatlin (10.00 detik) dan pelari tuan rumah, Yoshihide Kiryu (10,01 detik) yang masing-masing finis diperingkat satu dan dua.
"Saya tidak menyangka iya bisa masuk (limit Olimpiade 2020). Tapi Lalu Muhammad Zohri memang istimewa," pungkas Eni.