Suara.com - Kurang dari dua hari lagi perhelatan Piala Sudirman 2019 akan berlangsung. Kali ini, Guangxi Sports Center di Nanning, China, jadi tempat perhelatan edisi ke-16 dari Piala Sudirman.
Trofi Piala Sudirman dibuat dari perak yang dilapisi emas 22 karat, dan tinggi 80 cm. Piala ini dibuat oleh perusahaan asal Bandung, Masterix, dengan bayaran 15 ribu dolar AS.
Di bagian atas trofi Piala Sudirman tersemat replika Candi Borobudur. Penyematan tersebut bukan tanpa alasan.
Sebab, sejarah Piala Sudirman mengambil nama dari seorang legenda bulutangkis Indonesia yang juga pendiri Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Dick Sudirman.
Baca Juga: Sudirman Cup: Jelang Lawan Indonesia, Inggris Dilatih Eks Pemain Top Dunia
Kejuaraan bulutangkis beregu campuran bergengsi ini pertama kali digelar di Jakarta pada tahun 1989. Saat itu, Indonesia selaku tuan rumah, menancapkan namanya sebagai juara.
Gelar tersebut, sejauh ini, jadi satu-satunya yang diraih Indonesia. Setelah tahun 1989, Indonesia tercatat enam kali keluar sebagai finalis: 1991, 1993, 1995, 2001, 2005, dan 2007.
China menjadi negara terbanyak memenangi Piala Sudirman. Total, para penggawa Negeri Tirai Bambu telah 10 kali menjuarai turnamen dua tahunan ini.
Disusul kemudian oleh Korea Selatan, sebanyak empat kali, dan Indonesia satu kali juara.
Baca Juga: Ini Nazar Susy Susanti Jika Indonesia Juara Sudirman Cup 2019
Nanning akan menjadi kota kelima di China, setelah Beijing, Guangzhou, Qingdao dan Dongguan, yang menggelar Piala Sudirman.