Suara.com - Tim panahan Indonesia telah memulai pemusatan latihan nasional (pelatnas) menuju SEA Games 2019 sejak 4 April tahun ini. Sebanyak 40 atlet terus mengikuti seleksi untuk memperebutkan 16 slot dalam tim Indonesia di ajang dua tahunan tersebut.
Namun, persiapan mereka sedikit mengalami kendala. PP Perpani selaku induk cabang olahraga panahan Indonesia, belum mendapat izin untuk menggunakan Lapangan Panahan Gelora Bung Karno (GBK).
Hal itu membuat tim Panahan Indonesia untuk sementara 'mengungsi'. Mereka kini menggelar pelatnas di Lapangan Panahan Cijantung, Jakarta Timur.
"Yang pasti surat resmi untuk penggunaan GBK sudah kita ajukan, namun belum bisa terealisasi sampai dengan saat ini,"kata Tim Manajer Perpani, Taufan Tri Anggoro saat dihubungi wartawan beberapa waktu lalu.
Baca Juga: GP Belanda Kembali Masuk Kalender F1, Max Verstappen Gembira
Menurut Anggoro, pihak Perpani sejatinya telah mengirimkan surat izin untuk menggunakan Lapangan Panahan GBK sejak jauh-jauh hari sebelum pelantas bergulir. Hingga kini, kata dia, Kemenpora maupun pengelola GBK belum memberikan respon.
"Wah pertanyaan sulit. Silahkan diajukan pertanyaan tersebut ke Kemenpora maupun pengelola GBK," ujar Anggoro.
Situasi yang dialami tim panahan Indonesia berbanding terbalik dengan pernyataan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi yang menyebut kompleks GBK gratis digunakan cabang-cabang olahraga asalkan untuk keperluan pelatnas SEA Games 2019.
"Maka bisa di pakai oleh pelatnas dan itu free tidak berbayar, asalkan pelatnas. Tapi kalau masyarakat atau klub atau apa itu nanti biasa secara profesional langsung ke PPK GBK," kata Imam Nahrawi di Gedung Kemenpora, Jakarta, 16 Oktober 2018 lalu.
Baca Juga: Jorge Lorenzo Sebut Motor Honda Belum Sesuai Gaya Balapnya