Suara.com - Kabar bahwa film dokumenter juara dunia Formula One (F1) tujuh kali, Michael Schumacher bakal segera dipublikasikan, mengingatkan para penggemar pentas balap jet darat akan film Senna (2010).
Saat itu, film dokumenter Senna yang disutradarai Asif Kapadia memenangkan British Academy of Film and Television Arts (BAFTA) Film Awards (2012) kategori Best Documentary Film dan Best Editing, masuk nominasi Alexander Korda for Best British Film, Audience Award Winner di Adelaide Film Festival (2011), pemenang Austin Film Critics Association (2011), Best Documentary British Independent Film Awards (2011), serta masih berderet lagi.
Dikutip kantor berita Antara dari Reuters, film dokumenter tentang ayahanda dari pebalap Formula Two (F2) Mick Schumacher ini disutradarai oleh Michael Wech dan Hanns-Bruno Kammertoens, sekaligus telah mendapatkan persetujuan dari keluarga Michael Schumacher.
Sepasang sutradara itu mengumumkannya pada Minggu (12/5/2019) di Cannes, Perancis, menjelang digelarnya Festival Film Cannes 2019 (14 - 25 Mei 2019).
Baca Juga: Senna Day, Perhelatan Indah 25 Tahun Kepergian Ayrton Senna
Disebutkan pula bahwa saat ini pembuatan film dokumenter Michael Schumacher telah sampai dalam proses pasca produksi. Dan penjualan hak siar internasional film akan diluncurkan di Marche du Film, sebuah ajang bisnis yang digelar di sela-sela Cannes Film Festival 2019.
Sementara dari The Guardian, disebutkan bahwa film tentang Michael Schumacher akan dirilis di teater-teater Jerman dan Swiss, mulai 5 Desember 2019.
Materi filmnya adalah kehidupan sang legenda, saat masih bermain karting atau gokart di Kerpen, tak jauh dari kota Koln di Jerman, sampai menjadi juara dunia F1 dengan prestasi terbanyak sampai saat ini. Juga istrinya, Corinna Betsch Schumacher, kedua anak mereka, Gina Maria (22) serta Mick Schumacher (20), dan ayahanda Michael, Rolf Schumacher.
Diperkirakan, salah satu hal paling dinanti publik pencinta balap F1 dalam film dokumenter ini adalah wawancara langka yang dibuat sekitar tiga bulan sebelum ia mengalami nahas liburan Natal di Pegunungan Alpen, 2013. Sebuah kecelakaan berakibat koma, dengan kondisi Michael Schumacher tak pernah dipublikasikan hingga sekarang, merujuk kepada putusan privasi keluarga.
Film dokumenter Michael Schumacher tadi akan melengkapi beberapa item yang telah dibuat mantan tim tempatnya bergabung serta kenangan online dari keluarganya. Yaitu, pameran "Michael 50" di Ferrari Museum, Italia, pada peringatan ulang tahunnya (3 Januari 2019), serta aplikasi online Michael Schumacher berisikan sejarah dan sisik-melik kehidupannya di atas trek, langsung diluncurkan oleh keluarga Schumacher sendiri.
Baca Juga: 25 Tahun Kepergian Ayrton Senna: Patung untuk Paus sampai Orkestra
Akankah film dokumenter Michael Schumacher merebut banyak penghargaan pula? Nantikan saja bersama, namun yang jelas, tayangannya akan mengobati kerinduan pada sosok driver kelahiran Jerman, sekaligus abang dari driver Ralf Schumacher ini.