Suara.com - PBSI betekad membawa pulang trofi Piala Sudirman 2019. Untuk mewjudukan itu, para pebulutangkis Indonesia diminta meniru perjuangan skuat Merah Putih di gelaran Sudirman Cup 1989.
Pada ajang Piala Sudirman edisi perdana itu, Indonesia keluar sebagai juara. Itu merupakan gelar perdana sekaligus terakhir bagi skuat Merah Putih di ajang turnamen beregu campuran paling bergengsi itu.
"Saya hanya ingin menyampaikan bahwa Piala Sudirman ini baru pertama kali kita dapatkan pada 1989. Itu pertama kali, dan setelah itu tidak pernah lagi," ujar Ketua Umum PBSI Wiranto di Hotel Century, Senayan, Jakarta, Sabtu (11/5/2019).
Perjuangan Indonesia meraih gelar Piala Sudirman 1989 patut diacungi jempol. Sempat tertinggal 0-2 dari Korea Selatan di partai final, para Arjuna dan Srikandi Merah Putih mampu bangkit dan membalikkan keadaan dengan menang dramatis, 3-2.
Baca Juga: Densus Ciduk Terduga Teroris YM, Forki: Kalau Atlet Asal Bekasi Iya, Tapi..
Dalam momen membanggakan itu, Susy Susanti dinilai sebagai sosok pemicu bangkitnya skuat Indonesia.
Turun sebagai wakil ketiga, wanita yang kini menjabat sebagai kabid binpres PBSI ini sukses merebut poin hingga mencegah Korea Selatan menggelar pesta juara.
Proses Susy merebut poin dari tunggal putri Korea Selatan, Lee Young-suk bukan tanpa kendala. Ia sempat kalah 10-12 di game pertama dan tertinggal 7-10 di game kedua.
Namun, seperti yang dikisahkan Ketua Umum PBSI Wiranto, Susy mampu bangkit dan memenangkan game kedua dengan skor 12-10, dan membalikkan keadaan dengan menang telak di game ketiga dengan skor 11-0.
Baca Juga: Kukuh Berpuasa Saat Latihan, Eko Yuli Berantem dengan Pelatih
"Perjuangan waktu itu pun tidak mudah. Makanya nostalgia tadi saya sampaikan kepada para atlet bahwa saat Indonesia tertinggal 0-2, secara terori Korea Selatan hanya butuh satu kali kemenangan lagi," tutur Wiranto.
"Tapi ternyata kita bisa (membalikkan keadaan). Susy Susanti sebagai tunggal putri penentu bisa main dengan 'kesetanan' sehingga skor yang seharusnya dia kalah, bisa dibalikan menjadi menang," kata dia menambahkan.
Wiranto berharap, perjuangan dramatis skuat Indonesia 30 tahun lalu harus dijadikan sebagai motivasi bagi skuat Merah Putih untuk merebut gelar juara Piala Sudirman tahun ini.
"Oleh karena itu tadi saya sampaikan hal itu supaya pemain kita di Piala Sudirman (2019) ini bisa punya mental seperti Susy Susanti di tahun 1989. Karena sekarang lebih ketat lagi. Jago-jago dunia yang kita hadapi," papar Wiranto.
"Tapi tentu hal itu tidak boleh membuat kita kecil hati, tentu tadi saya lepas mereka dengan cium bendera supaya ada satu daya juang yang luar biasa," pungkas Wiranto yang juga menjabat Menkopolhukam.
Piala Sudirman 2019 akan berlangsung di Nanning, China, pada 19-26 Mei mendatang. Tim Indonesia akan bertolak ke Nanning pada, Rabu (15/5/2019), dengan menggunakan maskapai Cathay Pacific 718 via Hong Kong pada pukul 08.15 WIB.