"Anak ini punya prestasi dibidang olahraga khususnya karate, yang sudah mencapai tingkat nasional. Dia ini pernah menjuarai karate nasional di Bali dan Kalimantan Selatan," ujar Dedi, Kamis (9/5/2019).
Sementara itu, Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB Forki) menyayangkan atlet karate YM terjerumus dan terlibat aksi radikalisme bersama jaringan teroris JAD Bekasi.
Mereka berencana menggelar rapat bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) demi mencegah radikalisme di kalangan atlet.
"Hari selasa depan kita akan rapat dengan KONI," ujar Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) PB Forki Kota Bekasi, Zulkarnaen Alregar saat dihubungi Suara.com, Jumat (10/5/2019).
Baca Juga: Bela Negara di Piala Sudirman 2019, Tim Indonesia Boleh Tak Puasa?
"Kita akan coba lakukan upaya ke depan agar para atlet tak hanya karate, tak mudah terkena ajakan dan hasutan yang tak baik seperti ini," sambungnya.