Suara.com - Orang tua mana yang tidak kaget mendengar buah hatinya terlibat dalam sebuah kejahatan atau tindak kriminal. Apalagi jika kejahatan yang dilakukan seperti terorisme.
Hal itu pula yang kini dirasakan oleh orang tua dari YM (18), terduga teroris terkait temuan bom pipa di gerai ponsel Wanky Cell di wilayah Bekasi Utara, Rabu (8/5/2019).
Diduga, YM direkrut oleh Eky alias EY (27), pemilik gerai ponsel tersebut yang juga terduga teroris dan merupakan pemimpin Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi.
Kondisi orang tua dari YM yang alami syok itu disampaikan langsung oleh Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, Jumat (10/5/2019).
Baca Juga: Bela Negara di Piala Sudirman 2019, Tim Indonesia Boleh Tak Puasa?
"Orang tuanya saat dilakukan penangkapan [YM], penggeledahan cukup terbuka denggan kondisi YM. Orang tuanya menjelaskan putranya memiliki kemampuan bela diri (karate) dan olahraga yang cukup baik," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (10/5/2019).
Walau dikenal pribadi baik dan jago karate, namun kata Dedi, orang tuanya mengaku tidak bisa mengontrol perilaku anaknya tersebut saat di luar rumah selama 24 jam usai dari latihan karate.
Saat hendak keluar rumah, YM selalu berpamitan dengan alasan untuk berlatih karate, lengkap dengan membawa seragam latihan.
Pergerakan YM yang terlibat dalam kegiatan terorisme bersama EY itu juga luput dari amatan orang tua. Sebab, tidak ada tanda-tanda perubahan sikap drastis dari YM saat di rumah.
"Tidak diketemukan perubahan yang signifikan. Cuma dari sisi agama lebih kuat. Perilaku hari-hari hampir sama," jelas Dedi.
Baca Juga: Atlet YM Ditangkap Diduga Teroris, Forki-KONI Rapat Cegah Radikalisme
Sebelumnya, Dedi menerangkan bahwa YM adalah anak yang berprestasi dalam bidang karate. Terbukti, ia telah mencapai tingkat nasional dalam cabang olahraga tersebut.