Suara.com - Buntut tertangkapnya YM, atlet karate terduga teroris, membuat Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB Forki) Kota Bekasi bergerak cepat.
Mereka berencana menggelar rapat bersama Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) demi mencegah radikalisme di kalangan atlet.
YM, remaja lulusan SMK asal Bekasi, Jawa Barat ditangkap tim Densus 88 Antiteror terkait temuan bom pipa di gerai ponsel Wanky Cell di wilayah Bekasi Utara, Rabu (8/5/2019).
YM diduga dihasut oleh Eky alias EY (27), pemilik gerai ponsel tersebut yang juga merupakan pemimpin Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Bekasi.
Baca Juga: Densus Ciduk Terduga Teroris YM, Forki: Kalau Atlet Asal Bekasi Iya, Tapi..
Sebelum terlibat aksi radikalisme, YM diketahui merupakan atlet karate berprestasi di tingkat perguruan (Dojo).
"Hari selasa depan kita akan rapat dengan KONI," ujar Ketua Pengurus Cabang (Pengcab) PB Forki Kota Bekasi, Zulkarnaen Alregar saat dihubungi Suara.com, Jumat (10/5/2019).
"Kita akan coba lakukan upaya ke depan agar para atlet tak hanya karate, tak mudah terkena ajakan dan hasutan yang tak baik seperti ini," sambungnya.
Terkait kasus yang kini membelit YM, Zulkarnaen menjelaskan pihak PB Forki menyerahkan segalanya kepada proses hukum.
Meski YM sendiri bukan merupakan bagian dari skuat Tim Forki Kota Bekasi, ia menyayangkan aksi radikalisme tersebut.
Baca Juga: Cedera, Pebulutangkis Cantik Ini Mundur dari Piala Sudirman 2019
"Yang pasti ada proses hukum. Pasti dia sudah tak aktif lagi di karate. Artinya kalau sudah diproses hukum tentu dia absen lama di karate dan prestasinya pun pasti akan habis," ujar Zulkarnaen.
"Yang latihan saja belum tentu jadi juara, apalagi yang sudah lama meninggalkan olahraga ini," pungkasnya.