Suara.com - BTN CLS Knights Indonesia berada di ujung tanduk setelah kalah dari Singapore Slingers di laga ketiga final ASEAN Basketball League (ABL) 2018/2019. Meski begitu, klub berjuluk Ksatria Indonesia tak menyerah dan masih percaya bisa membalikan keadaan.
CLS Knights kalah dengan skor tipis 60-63 di GOR Kertajaya, Surabaya, Rabu (8/5/2019). Hasil itu membuat CLS untuk sementara tertinggal 1-2 dari Slingers.
Kemenangan di dua laga terakhir jadi harga mati untuk CLS Knights Indonesia. Pelatih Brian Maurice Rowsom pun masih percaya jika anak latihnya bisa mewujudkan harapan tersebut.
"Saya masih yakin kita akan menang di game empat dan rayakan juara di Singapore pada game ke lima nanti," ujar Brian Maurice Rowsom dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com, Kamis (9/5/2019).
Baca Juga: Final ABL: Pelatih CLS Knights Ungkap Biang Kekalahan di Game Ketiga
Setelah memenangkan game pertama di OCBC Arena, Singapura pada Jumat (3/5/2019) lalu, performa Brandon Jawato dan kawan-kawan terlihat menurun. Saat kalah di game kedua, 20 turnovers yang dicatatkan CLS menjadi sorotan.
Sementara, dalam kekalahan malam tadi, akurasi tembakan lah yang digadang-gadang sebagai biang kegagalan CLS Knights. Dalam 13 kali kesempatan lemparan bebas, Wong Wei Long dan kolega hanya mampu memasukan 6 bola diantaranya, dengan akurarsi tembakan 46 persen saja.
Brian Maurice Rowsom kini meminta anak latihnya untuk segera bangkit. Kekalahan menyakitkan ini disebutnya harus segera dilupakan dan fokus pada persiapan laga selanjutnya.
"Ayo kita bangkit lagi dan fokus untuk game ke empat," tutup Brian.
Laga keempat final ABL 2018/2019 antara CLS Knights Indonesia menghadapi Singapore Slingers sendiri akan berlangsung di GOR Kertajaya, pada 11 Mei 2019 mendatang. Jika CLS merebut kemenangan, maka laga kelima bakal digelar di OCBC Arena, Singapura, empat hari berselang.
Baca Juga: Kalah di Kertajaya, Peluang CLS Knights Juara ABL Menipis