Suara.com - Managing Partner BTN CLS Knights Indonesia, Christopher Tanuwidjaja, menegaskan pihaknya tak akan membalas perlakuan Singapore Slingers yang tak mengizinkan para penggemar CLS membawa bendera di laga kedua final ASEAN Basketball League (ABL) 2018/2019, Minggu (5/5/2019) lalu.
Dalam laga yang berakhir dengan kemenangan Singapore Slingers itu, Knights Society (sebutan bagi penggemar CLS Knights) secara mendadak tak diperbolehkan membawa bendera bergambar tim berjuluk Ksatria Indonesia itu.
Namun seakan tak adil, peraturan ini justru tak berlaku bagi para penggemar Singapore Slingers sendiri. Dalam laga yang berlangsung di OCBC Arena, Singapura itu, penggemar Slingers bebas membentangkan atribut tim kesayangannya.
"Ya boleh lah, kalau Singapore Slingers mau membawa bendera mereka sendiri ke Kertajaya juga silakan," ujar Christopher Tanuwidjaja saat dihubungi Suara.com, Rabu (8/5/2019).
Baca Juga: Yuk, Ikuti Tips Berkendara Aman Saat Puasa Ramadan
"Mari tunjukan bahwa kita tak seperti mereka yang di game pertama boleh (membawa bendera) dan di game kedua mendadak tidak boleh. Sementara penonton mereka bawa bendera dan banners Slingers ke game kedua boleh masuk," sambungnya.
Lebih jauh, Itop, sapaan akrab Christopher Tanuwidjaja mengimbau jika para penggemar CLS Knights Indonesia tak boleh melakukan aksi balas dendam atas perlakuan Singapore Slingers. Di GOR Kertajaya nanti, Knights Society diminta Itop membuktikan diri sebagai penggemar yang santun dan beretika.
"Percayalah energi mereka (Kinights Society) itu sangat luar biasa. Tidak ada pendukung Team ABL lain yang memiliki energi sehebat mereka," tutur Itop alias Christopher Tanuwidjaja.
"Karena itu, ayo kita tunjukkan sikap yang baik. Jangan seperti mereka. Buktikan kalau Knights Society bukan suporter rendahan," pungkasnya.
Laga ketiga final ABL 2018/2019 antara CLS Knights menghadapi Singapore Slingers sendiri akan berlangsung hari ini, Rabu (8/5/2019) mulai pukul 19.00 WIB di GOR Kertajaya, Surabaya.
Baca Juga: Pemudik Lebaran 2019 Meningkat 40 Persen, Ada Rekayasa Tol