Suara.com - Rionny Mainaky mengaku telah menemukan kekurangan dari anak didiknya di sektor tunggal putri Pelatnas PBSI. Penilaian itu didapat usai Fitriani cs menjalani tiga turnamen BWF World Tour 2019 baru-baru ini: Malaysia Open, Singapore Open, dan Kejuaraan Bulutangkis Asia.
Dari segi fisik, menurut Rionny, Fitriani dan kolega telah menunjukkan progres yang signifikan.
Namun, skuat tunggal putri disebutnya masih perlu meningkatkan sisi kekuatan atau power dan konsentrasi selama pertandingan.
"Power dan konsentrasi mereka harus lebih baik. Konsentrasi harus lebih lama, dan sabar. Sekarang masih kurang," ujar Rionny Mainaky saat dihubungi Suara.com, Selasa (30/4/2019).
"Kalau mereka sudah punya power yang baik, saya bisa melatih lebih keras lagi di lapangan, ditambah lagi latihannya. Sisi kecepatan juga harus saya tambahkan, sekarang masih lambat," sambungnya.
![Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Fitriani, kalah di babak pertama Singapore Open 2019 dari Ratchanok Intanon (Thailand), Rabu (10/4). [Humas PBSI]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/04/10/38119-fitriani.jpg)
Rionny Mainaky yang resmi melatih sektor tunggal putri PBSI pada 1 April 2019 lalu, menjelaskan bahwa power menjadi salah satu aspek terpenting bagi pebulutangkis.
Tanpa power, lanjut Rionny, teknik yang dimiliki atlet tak akan keluar maksimal.
"Dari kesabaran di lapangan mereka reli-reli panjang sudah sabar. Tapi kata mereka kadang sudah tak kuat. Kadang kalau kecapean kaki sudah agak berat," ujarnya.
Sejak kedatangan Rionny Mainaky, skuat tunggal putri PBSI memang belum menunjukkan peningkatan yang signifikan.
Baca Juga: Garang di Ring, Petinju Ini Dibuat KO Berkali-kali oleh Aktris Seksi Ini
Dari tiga turnamen terakhir, yakni Malaysia Open, Singapore Open, dan Kejuaraan Asia 2019, Gregoria Mariska Tunjung dan kolega tak sekalipun menembus lebih jauh dari babak kedua.