Suara.com - Induk olahraga bulutangkis di Indonesia, PBSI, segera melakukan evaluasi pemain Pelatnas demi lolos Olimpiade 2020. Hal ini mengingat prestasi para pemain yang ada saat ini belum sepenuhnya maksimal.
"Evaluasi memang harus kami lakukan. Termasuk hasil di Kejuaraan Asia. Saat ini saya masih menunggu laporan terperincinya," kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PBSI Susy Susanti dilansir dari Antara, Senin (29/4/2019).
Para pemain Pelatnas PBSI prestasinya saat ini memang belum begitu konsisten seperti tahun lalu. Hal itu juga terjadi pada pasangan terbaik Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon.
Pasangan nomor satu dunia itu baru saja menyerah di final Kejuaraan Asia di Wuhan Sport Center, Minggu (28/4/2019), dari ganda putra Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, dengan skor 18-21 dan 3-21.
Baca Juga: Heboh Video Onani Diduga Atlet Bulutangkis, Rudy: Bodoh Banget Kalau Benar
Menurut Susy, apa yang menjadi faktor kekalahan pemain Indonesia harus secepatnya dicari. Apakah kekalahannya dikarenakan faktor daya tahan pemain, strategi pelatih atau kesehatan pemain yang menurun.
"Yang pasti semuanya harus segera bangkit dan kembali menemukan kemampuan sesungguhnya. Olimpiade 2020 sudah dekat," ujar Susy.
Pada Kejuaraan Asia di Wuhan, hanya pasangan Kevin/Marcus yang lolos ke final. Sedangkan, pasangan ganda putri Della Destiara/Rizki Amelia Pradipta hanya sampai semifinal.
Untuk tunggal putra, yaitu Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie bahkan harus kandas di pertandingan pertama. Begitu juga dengan pasangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu juga mengalami kondisi yang sama, pulang lebih awal.
Sementara itu salah satu legenda bulu tangkis Indonesia, Christian Hadinata berharap pemain tidak cepat puas dengan apa yang diraih saat ini. Dengan fasilitas yang mendukung diharapkan pemain bisa menjaga konsistensi.
Baca Juga: Viral Video Masturbasi Mirip Atlet Bulutangkis, PBSI: Jangan Asal Ngomong!
"Dulu dengan sekarang jauh berbeda. Semuanya sudah ada. Jadi tinggal bagaimana pemain itu memaksimalkan apa yang dimiliki. Intinya jangan cepat puas," katanya di sela HUT PB Djarum ke-50 tahun.