Evaluasi Kejuaraan Asia, Ganda Putri Muda Diminta Tampil Lebih Berani

Minggu, 28 April 2019 | 18:11 WIB
Evaluasi Kejuaraan Asia, Ganda Putri Muda Diminta Tampil Lebih Berani
Pasangan ganda putri Indonesia, Yulfira Barkah/Jauza Fadhila Sugiarto, melaju ke babak kedua Singapore Open 2019 usai menundukkan Ng Tsz Yau/Yeun Sin Ying (Hong Kong), Selasa (9/4/2019). [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua pasangan ganda putri muda Indonesia, Yulfira Barkah / Jauza Fadhila Sugiarto dan Siti Fadia Silva Ramadhanti / Agatha Imanuela tampil buruk di Kejuaraan Asia atau Badminton Asia Championships (BAC) 2019.

Langkah keduanya langsung terhenti di babak pertama pada turnamen yang berlangsung di Wuhan Sports Center, China, 23-28 April 2019. Yulfira / Jauza dihentikan Anna Ching Yik Cheong / Lim Chiew Sien (Malaysia), sementara Fadia/Agatha ditekuk Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai (Thailand).

Asisten pelatih ganda putri PBSI, Chafidz Yusuf yang mendampingi Yulfira dan kawan-kawan di BAC 2019, mengatakan jika dua pasang anak latihnya itu harus tampil lebih semangat.

Pasangan ganda putri Indonesia, Siti Fadia Silva Ramadhanti / Agatha Imanuela. [Dok. PBSI]
Pasangan ganda putri Indonesia, Siti Fadia Silva Ramadhanti / Agatha Imanuela. [Dok. PBSI]

Dengan hasil buruk di BAC 2019, keduanya diminta Chafidz untuk sadar diri jika secara peringkat dan kemampuan masih tertinggal dari pasangan ganda putri Merah Putih lainnya.

Baca Juga: Evaluasi Kejuaraan Asia 2019: "Penyakit Lama" Menyerang Della/Rizki

"Yulfira/Jauza dan Fadia/Agatha harus sadar bahwa mereka masih tertinggal dengan yang lain. Apa yang sudah dilatih di latihan, tidak bisa keluar sama sekali di kejuaraan ini," ujar Chafidz dalam rilis yang diterima Suara.com, Minggu (28/4/2019).

"Mereka harus lebih mengerti kebutuhan mereka untuk menembus pemain dunia itu seperti apa? Pelatih sudah mempersiapkan di latihan, pemain harus bisa mengaplikasikan di pertandingan," sambungnya.

Menurut Chafidz, baik Yulfira / Jauza maupun Fadia / Agatha masih belum mampu mengkombinasikan kemauan dan keberanian di atas lapangan. Padahal, sebagai pemain muda, keduanya disebut pelatih kelahiran 6 Desember 1962 itu punya bakat yang cukup baik.

"Kemauan untuk menangnya yang belum dapat banget, padahal kemampuan mereka ini kalau dibarengi dengan keberanian dan kemauan untuk menang, menurut saya tidak beda jauh dengan yang level-level atas, setidaknya tidak gampang dikalahkan lah," tukasnya.

Setelah mengikuti BAC 2019, Yulfira / Jauza, Fadia / Agatha dan pasangan ganda putri Indonesia lainnya akan melanjutkan pertandingan ke New Zealand Open 2019.

Turnamen BWF World Tour level Super 300 itu akan digelar di Eventfinda Stadium, Auckland, Selandia Baru pada 30 April hingga 5 Mei 2019 mendatang.

Baca Juga: The Minions ke Final Kejuaraan Asia Usai Tundukkan Kamura / Sonoda

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI