Suara.com - Pelatih lari jarak pendek pelatnas PB PASI, Eni Nuraeni mengakui jika Lalu Muhammad Zohri adalah sprinter muda harapan Indonesia. Karena itu, saat Zohri memecahkan rekor nasional nomor lari 100 meter, pelatih 72 tahun itu tak merasa kaget.
Lalu Muhammad Zohri sukses memecahkan rekor nasional sekaligus menjadi manusia tercepat se-Asia Tenggara saat berlaga di final nomor lari 100 meter putra pada Kejuaraan Atletik Asia 2019 di Doha, Qatar, Senin (22/4/2019).
Zohri yang pada akhirnya merebut medali perak berhasil mencatatkan waktu 10,13 detik. Catatan itu melewati rekor yang dipegang Suryo Agung Wibowo yang dikenal sebagai manusia tercepat se-Asia tenggara sejak 2009.
Sebelum dipecahkan Lalu Muhammad Zohri, rekor nasional yang selama ini digenggam Suryo Agung adalah 10,17 detik. Catatan waktu itu tercipta saat sang sprinter berlaga di SEA Games 2009 di Laos.
Baca Juga: Lalu Zohri Pecahkan Rekornas dan Raih Perak di Kejuaraan Atletik Asia 2019
"Alhamdulillah (Lalu Muhammad Zohri) bisa memecahkan rekornas," ujar Eni Nuraeni dalam keterangan tertulis yang diterima Suara.com.
"Memang sejak awal sudah menjadi harapan Lalu (Muhammad Zohri) untuk memecahkan rekor nasional yang dipegang Suryo Agung" sambungnya.
Pada laga final nomor lari 100 meter Kejuaraan Atletik Asia 2019 sendiri, Lalu Muhammad Zohri sejatinya berpeluang besar meraih medali emas.
Sprinter berjuluk "Bocah Ajaib dari Lombok" itu sempat memimpin lomba di 10 meter jelang garis finis.
Namun, Zohri justru kehilangan konsentrasi dan tersalip oleh sprinter Jepang, Yoshihide Kuryu yang pada akhirnya sukses merebut medali emas dengan catatan waktu 10,10 detik.
Baca Juga: Tanpa Lalu Muhammad Zohri, Tim Indonesia Gagal ke Final Kejuaraan Asia