Performa Menurun, Pelatih Pertanyakan Komitmen Kevin/Marcus

Selasa, 16 April 2019 | 20:00 WIB
Performa Menurun, Pelatih Pertanyakan Komitmen Kevin/Marcus
Pasangan ganda putra Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, melaju ke babak kedua Singapore Open 2019 usai menang atas rekan senegaranya, Berry Angriawan/Hardianto, Selasa (9/4). [Humas PBSI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Performa Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon tengah menuai sorotan. Hal itu menyusul kegagalan pasangan ganda putra nomor satu dunia ini dalam merengkuh gelar juara di tiga turnamen terakhir BWF World Tour 2019.

Setelah merengkuh dua gelar di Malaysia Masters dan Indonesia Masters 2019, performa Kevin/Marcus anjlok. Ganda putra berjuluk The Minions ini gagal total di All England, Malaysia Open, dan Singapore Open 2019.

Pelatih ganda putra pelatnas PBSI, Herry Iman Pierngadi mengakui jika grafik permainan anak latihnya tengah menurun. Dirinya pun kini mempertanyakan komitmen keduanya dalam mengikuti kejuaraan mendatang.

Pelatih ganda putra pelatnas PBSI, Herry Iman Pierngadi di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur. (Suara.com/ Arief Apriadi)
Pelatih ganda putra pelatnas PBSI, Herry Iman Pierngadi di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur. [Suara.com/ Arief Apriadi].

"Memang kalau dilihat performa The Minions itu ada sedikit penurunan. Akan tetapi saya belum ngobrol ke mereka apakah penurunan ini karena mereka sudah jenuh, ataukah merasa sudah tidak ada tantangan?" ujar Herry Iman Pierngadi saat ditemui Suara.com di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (16/4/2019).

Baca Juga: Yamaha Tegaskan Nmax Model Baru Tidak Mengaspal Tahun Ini

Herry Iman Pierngadi menyadari jika kondisi ini harus segera ditangani. Walaupun, sepanjang pengalamannya, kekalahan justru memiliki dampak positif bagi pemain, khususnya menjelang tampil di Olimpiade.

Menurutnya, kemenangan terus menerus akan membuat sang atlet maupun dirinya sebagai pelatih berpotensi lengah. Sebaliknya, kekalahan bisa membuat pemain tidak besar kepala.

"Akan tetapi saya sih berpikir positif saja. Karena saya sedikit ngobrol bahwa menjelang Olimpiade itu kalau terus-menerus menang, sejarah membuktikan (nasib sang pemain atau pasangan) justru menjadi tanda tanya," ujar Herry Iman Pierngadi.

"Jadi, kalau juara terus saya justru khawatir di Olimpiade nanti. Akan tetapi, kalau kalah terus ya memang nggak bagus juga. Jadi kita harus mengatur kapan saat menang, dan juaranya di mana," pungkasnya.

Baca Juga: Yamaha Perkenalkan Konsep Layanan 5S Bagi Konsumen

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI