Suara.com - Ruselli Hartawan menyadari jika kualitas penampilannya masih jauh tertinggal dibanding para pemain tunggal putri pelatnas PBSI lainnya. Demi tampil lebih baik, pebulutangkis 21 tahun itu pun kini rela mati-matian menggenjot kondisi fisiknya.
Setelah tampil melempem di turnamen Singapore Open 2019 pekan lalu, Ruselli memang mengutarakan niat untuk mengevaluasi segala kekurangannya selama ini. Sosok pelatih kepala tunggal putri baru, yakni Rionny Mainaky juga turut melipatgandakan motivasinya.
"Motivasi dari coach Rionny itu untuk mengejar yang di atas (saya). Jadi ya harus latihan seperti ini, lebih keras. Karena kalau tidak nekat ya susah," ujar Ruselli Hartawan saat ditemui di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta Timur, Selasa (16/4/2019).
Dipantau langsung Suara.com, Ruselli dan para pemain tunggal putra pelatnas PBSI memang lebih banyak melahap porsi latihan fisik, alih-alih teknik. Apa yang ditawarkan Rionny diakui Ruselli lebih berat dari program yang diterapkan sebelumnya.
Baca Juga: Hadapi Barcelona di Camp Nou, Solskjaer Berharap Tuah Alexis Sanchez
Meski berat, tunggal putri jebolan klub PB Jaya Raya itu menyadari jika hal itu dilakukan sang pelatih demi kebaikan para pemain. Jika kondisi fisiknya membaik, dia pun optimis penampilannya secara tak langsung juga akan meningkat.
"Paling dasar itu memang fisiknya dulu harus diperbaiki. Kalau fisik sudah lumayan, otomatis kita bakal bisa mengontrol shuttlecock dengan baik," tukasnya.
Russeli dan skuat tunggal putri sendiri direncanakan bakal berlaga di turnamen New Zealand Open 2019 yang bakal berlangsung 30 April hingga 5 Mei mendatang.
Turnamen BWF World Tour level Super 300 itu merupakan ajang pengumpulan poin perdana menuju Olimpiade 2020 Tokyo.
Baca Juga: Barcelona Siap Gelontorkan 100 Juta Pounds untuk Dapatkan Marcus Rashford