Suara.com - Tim nasional (Timnas) BMX Indonesia gagal mempertahankan gelar dalam ajang Asian BMX Championships 2019. Hal itu menyusul pencapaian terbaik penggawa Merah Putih yang hanya meraih gelar runner-up dan posisi ketiga dalam kejuaraan yang berlangsung di Sirkuit Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia, Sabtu (13/4/2019).
Podium runner-up diraih I Gusti Bagus Saputro di nomor men elite putra, setelah mencatatkan waktu 30,895 detik. Sementara itu, Rio Akbar yang tahun lalu sukses menjadi juara harus puas duduk di peringkat ketiga dengan catatan waktu 31,614 detik.
Keduanya kalah bersaing dari pebalap Jepang, Jukia Yoshimura yang tampil apik dengan perolehan waktu 30,293. Wakil Negeri Sakura itu berhak meraih medali emas.
Meski gagal mempertahankan gelar juara, Manajer Tim Balap Sepeda Indonesia, Budi Saputra tetap mengapresiasi kiprah anak latihnya. Hasil ini dinilai jadi modal positif bagi Bagus dan Rio menuju Olimpiade 2020 Tokyo.
Baca Juga: Sophia Latjuba Tolak Posisi Netral di Pilpres 2019, Ini Pilihannya...
Sebagaimana diketahui, Asian BMX Championships 2019 merupakan salah satu turnamen BMX yang dijadikan ajang kualifikasi Road to Tokyo 2020.
"Hasil ini tentu sangat bagus untuk perolehan poin kualifikasi Olimpiade 2020, meski harapan kami sebenarnya bisa mempertahankan gelar di kategori elite putra," ujar Budi Saputra.
"Saya sangat mengapresiasi kerja keras atlet dan tim pelatih yang mampu mempersiapkan tim dengan maksimal walaupun waktunya hanya satu bulan," sambungnya.
Sementara itu, di nomor elite putri, satu-satunya wakil Indonesia yang diturunkan, Wiji Lestari, hanya mampu finis di peringkat enam. Wiji kalah bersaing dengan pebalap Jepang Kanami Tanno yang tampil tercepat. Disusul dua pebalap China, Yan Lu dan Na Peng di posisi dua dan tiga.
Budi Saputra menilai hasil yang didapat Wiji terbilang bagus. Pasalnya, persiapan Wiji Lestari menuju turnamen ini tak cukup maksimal.
Baca Juga: Soal Team Order Ferrari, Begini Kata Mattia Binotto
"Dikarenakan Official TC Pelatnas belum dimulai, selama ini Wiji berlatih di daerahnya. Dia baru masuk pelatnas seminggu sebelum keberangkatan," ujar Budi Saputra.