Sushe juga mengklaim Kubrat Pulev telah melakukan pelecehan seksual terhadapnya di hadapan kamera, dengan memegang bagian bokongnya dan meremas dengan kedua tangannya.
"Insiden itu membuat saya tak nyaman dan frustasi. Kubrat Pulev memperlakukan saya dengan caya tidak profesional," tambahnya.
"Saya tidak bisa menolak atau menyetujui Pulev mencium atau meraih punggung saya. Saya ada di acara untuk meliput pertandingan tinju sebagai jurnalis profesional," ujar Sushe.
Melalui postingan di akun Twitter pribadinya, Kubrat Pulev memberikan klarifikasi terkait insiden ciuman tersebut.
Baca Juga: Jadwal Pertandingan Wakil Indonesia di Perempat Final India Open Hari Ini
Dia menyebut memiliki hubungan pertemanan dengan jurnalis perempuan dari media Vegas Sports Daily tersebut.
Bahkan, Kubrat Pulev mengklaim Jenny Sushe ikut bergabung dengan dirinya dan temannya dalam sebuah pesta untuk merayakan kemenangan dirinya atas Dinu.
"Kepada para penggemar saya. Kalian mungkin telah menonton tayangan ciuman saya dengan seorang jurnalis perempuan saat wawancara setelah saya memenangkan pertarungan pada Sabtu malam. Reporter tersebut, Jenny, adalah teman saya, dan setelah wawancara, saya begitu senang, hingga menciumnya. Di tengah malam, Jenny bergabung dengan saya dan teman-teman lainnya merayakan pesta kemenangan. Dalam video tersebut, setelah kami berciuman, kami menertawakan hal itu dan berterima kasih satu sama lain," cuit Kubrat Pulev.
Jenny Sushe sendiri membantah berteman dengan Kubrat Pulev. Dia kembali menegaskan bahwa mantan juara dunia tinju kelas berat IBF itu memaksanya berciuman.
"Seorang pria harus bertanya kepada seorang wanita sebelum menciumnya. Itu tidak dilakukan Pulev. Itulah sebabnya saya angkat bicara hari ini," tukas Jenny Sushe.
Baca Juga: Turun Gunung, Susy Sparring Lawan Georgia Cs, Alasannya Bikin Bangga
Kemenangan atas Bodgan Dinu membuat rekor tanding Kubrat Pulev kini menjadi 27 kali menang—14 diantaranya menang KO—dan sekali kalah.