Turun Gunung, Susy Sparring Lawan Georgia Cs, Alasannya Bikin Bangga

Kamis, 28 Maret 2019 | 19:20 WIB
Turun Gunung, Susy Sparring Lawan Georgia Cs, Alasannya Bikin Bangga
Susy Susanti kala masih membela Indonesia di Piala Uber 1998. [AFP/Frederic Brown]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Suasana berbeda mewarnai sesi latihan Pelatnas tunggal putri PBSI, Kamis (28/3/2019). Legenda bulutangkis Indonesia, Susy Susanti, menyempatkan diri menjadi sparring partner bagi Georgia Mariska Tunjung cs.

Latih tanding ini terjadi di Pelatnas PBSI di Cipayung, Jakarta Timur. Kegiatan sparring ini diunggah videonya oleh PBSI lewat akun resmi Instagram-nya, @badminton.ina.

Dalam video singkat tersebut, Susy Susanti terlihat sedang beradu kebolehan melawan pebulutangkis tunggal putri Pelatnas PBSI, Gregoria Mariska Tunjung.

Meski sudah lama pensiun, kemampuan peraih medali emas Olimpiade 1992 bermain bulutangkis masih terlihat menjanjikan.

Baca Juga: Fajar / Rian Absen di Semifinal, Herry: Baterai Mereka Sudah Habis

Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti (tengah) bersama peraih medali emas Asia Junior Championship 2018, Febriana Dwipuji Kusuma / Ribka Sugiarto di Jaya Raya Sport Hall Training Center, Jakarta. [Humas PBSI]
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti (tengah) bersama peraih medali emas Asia Junior Championship 2018, Febriana Dwipuji Kusuma / Ribka Sugiarto di Jaya Raya Sport Hall Training Center, Jakarta. [Humas PBSI]

Beberapa kali Susy Susanti sukses membuat Gregoria kewalahan. Video Susy vs Georgia itu sontak membuat penggemar bulutangkis Tanah Air terhibur.

Mereka memberikan apresiasi kepada Susy yang juga menjabat kepala bidang pembinaan dan prestasi PBSI itu melalui kolom komentar.

Aksi Susy Susanti ini bukan tanpa alasan khusus. Dengan turun gunung langsung, dia ingin mengangkat motivasi Georgia cs yang selama ini belum menemukan sosok panutan.

"Ya salah satu (tujuan sparring) ini untuk memotivasi para pemain (tunggal putri) seperti Georgia dan Fitriani. Tadi saya main tidak full, cuma setengah game saja," kata Susy Susanti saat dihubungi wartawan, Kamis (28/3/2019).

Sebagaimana diketahui, sektor tunggal putri PBSI sudah lama tak memiliki sosok senior dalam skuatnya.

Baca Juga: Indonesia Gantikan Filipina Jadi Tuan Rumah SEA Games? Ini Kata Menpora

Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, tersingkir dari ajang All England 2019 usai takluk dari juara dunia 2017 asal Jepang, Nozomi Okuahara, di Arena Birmingham, Inggris, Rabu (6/3/2019). [Humas PBSI}
Pebulutangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, tersingkir dari ajang All England 2019 usai takluk dari juara dunia 2017 asal Jepang, Nozomi Okuahara, di Arena Birmingham, Inggris, Rabu (6/3/2019). [Humas PBSI}

Rata-rata skuat tunggal putri PBSI diisi pemain yang masih sangat muda. Gregoria Mariska Tunjung baru menginjak 19 tahun, Fitriani 20 tahun, dan Ruselli Hartawan 21 tahun.

"Kemungkinan ke depan kalau ada waktu luang, saya akan lakukan hal ini lagi kepada para pemain tunggal putri," tukas Susy Susanti.

Sparring ini juga ditujukan sebagai langkah persiapan Georgia cs menghadapi ajang Malaysia Open 2019, 2-7 April mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI